Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Belajar klasifikasi dan konsep angka

Gambar
Raisa tampak bosan karena tidak ada teman bermain. Akhirnya mama ajak Raisa bermain penjual dan pembeli buah-buahan. Raisa penjualnya, mama dan adik pembelinya. Awalnya mama yang menata buah-buahan sesuai dengan jenis dan warnanya. Ada imitasi buah belimbing, cabe, wortel, tomat, jambu dan strawberry. Toko buah di buka, dan mama beserta adik mulai membeli. "Beli strawberry 2, cabe 3 dan wortel 1", seru mama. Raisa mulai mengambil buah yang dimaksud, menghitungnya satu persatu sambil memasukkan ke dalam keranjang. Begitu seterusnya sampai dagangan habis. Belajar konsep angka 1 sampai 3. Setelah dagangan habis, Raisa meminta jualan lagi. Raisa menata buah dan mengklasifikasikannya sesuai dengan jenis dan warna seperti yang mama contohkan. Dari permainan sederhana ini, Raisa belajar matematika konsep angka 1-3 dan belajar mengklasifikasikan benda sesuai jenis dan warnanya. #Tantangan10hari08 #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs #Odopfor99days28

Belajar Berhitung 1 -5

Gambar
Pagi ini mbak belanja (tukang sayur) datang terlambat. Raisa menghampiri saya di dapur sambil bertanya :"Mama belum masak ya?". "Belum, mbak belanja belum datang ca". "Bagaimana kalau bikin agar-agar dulu ma, nanti ca yang aduk-aduk", serunya. Akhirnya pagi ini kami membuat agar-agar. Setelah saya tuang air ke dalam panci, giliran Raisa memasukkan gula ke dalam air. "Oke ca gulanya masukkan lima sendok ya". Raisa memasukkan gula sambil berhitung 1...2...3...4...6. He...he..5 Raisa. Hayuk kita ulangi lagi belajar hitunganya 1 sampai 5 pakai jari tangan. Ternyata asyik ya belajar matematika melalui kegiatan kita sehari-hari. #Tantangan10hari07 #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs #Odopfor99days27

Mengenal Bentuk Bulat

Raisa membuka kulkas untuk mengambil makanan, tak sengaja dia menjatuhkan beberapa jeruk wangi. "Jatuh ma...ih ma bentuknya lingkaran", serunya. Saya yang berada di dapur mendengarnya dan langsung menghampirinya. "Wah iya..ya...bentuknya ini lingkaran atau bulat Raisa", jawab saya. "Yuk sekalian di hitung berapa jumlah jeruknya yang jatuh sambil dimasukkan ke kulkas lagi", ajak saya. #Tantangan10hari06 #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs #Odopfor99days26

Mengenal Konsep Angka 1

Rafifa (1y4mo) makan kue. Setelah makan dia meminta diambilkan tisue yang tergelatak diatas meja. Rafifa mengambil tisue lagi...lagi dan lagi...lalu saya ingatkan :"maaf Rafifa, ambil tisuenya 1 saja ya". Dia terdiam, entah memgerti atau tidak, tak apalah ya nak, kan memang masih belajar konsep angka. Saya ambil tisue satu lembar dan saya katakan padanya:"ambil tisue satu" sambil saya tunjukkan padanya. #Tantangan10hari05 #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs #Odopfor99days25

Mengenal Bentuk Lingkaran

Air minum di rumah sedang habis. Jadilah malam itu kami membeli air sekalian ikut Ayah ke toko. Sesampainya di tempat pengisian air, hanya Ayah saja yang turun, sementara saya, Raisa dan Rafifa menunggu dimobil. Setelah selesai Ayah memasukkan galon air ke dalam mobil. Raisa mengamati Ayahnya memasukkan galon sambil menghitung jumlah galonnya. 1..2...3..."serunya. Saya berikan pertanyaan kepada Raisa :"Ca,tutup galonnya berbentuk apa?"."Hmmm....apa ya ma?", jawabnya. Oh...rupanya dia belum tahu bentuknya. Lalu saya jawab bahwa bentuknya lingkaran. Dan saya contohkan benda lain yang juga berbentuk lingkaran, seperti ban mobil dan kue donat. #Tantangan10hari04 #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs #Odopfor99days24

Menghitung Benda Konkrit

Gambar
Hari ini saya membeli jagung sesuai pesanan Raisa. Anak-anak sangat menyukai jagung rebus. Belum sempat saya rebus ternyata jagung dibuat mainan Raisa dan Adiknya. Mereka sedang berusaha mengupas kulit jagung. Wah...sekalian ini belajar berhitung dengan benda konkrit. Saya meminta Raisa menghitung jumlah jagung. Mulailah dia menghitung 1...2...dan 3. Saat pulang dari kondangan, kami berpapasan dengan bis rombongan ziarah yang berjajar-jajar. Saya meminta Raisa menghitung jumlah bis yang berjajar-jajar tersebut. "1...2...3...4 dan 5",serunya. Asyiknya belajar berhitung melalui bermain dengan benda konkrit yang ada di sekitar kita. Kudus, 24 Juli 2017 #Tantangan10hari03 #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs #Odopfor99days23

Belajar Angka dengan Benda Konkrit

Saya masih mengijinkan Raisa menonton telivisi, yaitu acara kartun ipin dan upin. Syaratnya, Raisa hanya boleh menonton saat pagi saja, siang saja atau sore saja. Hari ini dia memilih menonton siang saja. Sebelum tidur, Raisa bernegosiasi dengan saya : "Mama boleh nontonnya 2 (sambil menunjukkan kedua jarinya), siang sama sore mama. Saat bercerita, kami bermain teba-tebakan, berapa jumlah sepatunya, jumlah mata, jumlah kaki dan sebagainya. Biasanya Raisa akan menunjukkan dengan menghitung satu persaru gambarnya. Saya tidak pernah meminta Raisa menghapal angka-angka. Kami belajar angka melalui benda konkrit maupun dengan menghitung jumlah gambar. Buat saya yang terpenting Raisa mengerti konsep angka dan jumlah dengan benda kongkrit terlebih dahulu daripada hanya sekedar menghapal angka. 23 Juli 2017 #Tantangan10hari02 #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs #Odopfor99days22

Belajar Matematika di Dapur

Saat saya memasak di dapur, Raisa (3y9m) menghampiri saya sambil berkata :"mama aku mau bantuin masak!". Ketika itu saya sedang mencuci panci hendak menanak nasi. Spontan Raisa berkata :"mama aku yang masukkan ininya ya (beras maksudnya). "Oke", jawab saya. Wah ini bisa sekalian belajar matematika, pikir saya. Raisa mulai mengambil beras dengan cangkir sambil menghitung 1...2...3...dan 4. Lalu saya afirmasi dengan menanyakan berapa cangkir beras yang telah dia masukkan ke dalam panci. Masih di area dapur, Raisa melihat mesin cuci, disitu tertera angka sisa waktu mencuci yaitu angka 5, spontan Raisa mengucapkan :"Ma, angka 5". "Iya betul angka 5", jawab saya. Saya agak terkejut ternyata dia hapal bentuk angka 5 padahal saya belum pernah mengajarkannya, lalu saya mulai teringat bahwa angka 5 adalah angka chanel tv favoritnya yaitu ipin dan upin (he..he...). Bermain melalui belajar kita lanjutkan dengan menebak angka selanjutnya yang muncul d

Aliran Rasa Membangun Keluarga Literasi

Gambar
Membaca sudah menjadi bagian dari kegiatan kami sehari-hari. Waktu membaca terutama untuk Raisa dan Rafifa saya alokasikan sesaat sebelum tidur. Namun waktunya juga tidak saya batasi saat itu saja, mereka bisa kapan saja meminta saya untuk membacakan buku. Satu buku bisa dibaca berulang kali oleh Raisa, apalagi jika dia menyukai isi ceritanya. Saya memang tidak menentukan buku yang harus dia baca, Raisa bebas memilih buku yang ingin dibacanya. Bahkan jika satu buku harus diulang terus membacanya saya tetap mengizinkan karena yang terpenting untuk saya adalah Raisa suka membaca dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan hariaannya. Diusianya yang menginjak 16 bulan, Rafifa juga sudah mulai memilih bukunya sendiri. Setelah itu dia akan meminta untuk dibacakan dengan mengatakan "ca..ca..". Alhamdulillaah untuk anak-anak games level 5 ini dapat dilalui dengan baik. Untuk saya, tantangan untuk games level 5 ini adalah soal waktu. Seringkali saya kesulitan mengalokasikan waktu

Raisa dan Masjid

Gambar
Bagi kita orang dewasa, masjid adalah tempat untuk beribadah, sholat, berdzikit, mengaji atau mendengarkan pengajian Bagi Raisa (3y), masjid adalah tempat bermainnya, tempat yang luas untuk berlarian kesana kemari, tempat dimana dia bertemu teman2nya, tempat dimana dia bisa mendengarkan suaranya sendiri saat berteriak. Raisa suka sekali ke masjid, baik masjid yang dekat rumah atau masjid dipinggir jalan saat kita jalan2. Ya...jika lama sekali kami tidak jalan2 jauh, dia pasti akan menanyakan :"mama, kapan kita jalan2 lagi, trus ke masjid, pipis, trus sholat". Masjid memang menjadi pilihan kami untuk istirahat sejenak ketika lelah mulai mendera saat perjalanan jauh sekalian menunaikan kewajiban kami untuk sholat. Saat pulang mudik ke Banyuwangi (rute terjauh kami saat ini), kami sampai hapal masjid2 yang pernah kami singgahi, dan yang akan kami singgahi lagi jika kami rasa nyaman untuk kami dan anak2.  Saya tahu apa yang paling membuat Raisa senang singgah di masjid

Keinginan vs Kebutuhan

Gambar
Pernahkah kau merasa sangat menginginkan sesuatu dan saat keinginan itu terwujud, semua menjadi biasa saja. Lalu kau mulai menginginkan yang lain, keinginan terwujud dan menjadi biasa saja begitu seterusnya. Setiap hari hidup selalu penuh dengan keinginan, ada yang terwujud ada yang belum terwujud. Keinginan itu yang membuat hidup antusias, semangat, bergelora, bersedih, murung, sekaligus kecewa. Pernah suatu kali, karena bosan memasak, ingin rasanya makan di luar, memohon kepada suami untuk diajak jalan2 dan terwujudlah keinginan itu, ditanya mau makan apa? Saya malah bingung mau beli makan apa, suami tambah bingung maunya saya apa, wk..wk.. Suatu kali juga pernah ingiiin sekali beli baju, saat sudah diberi uang untuk beli baju, bingung mau beli baju yang seperti apa... Pun Raisa, setiap hari dia mengungkapkan segala keinginannya, dari ingin pergi ke rumah temannya, ingin beli mainan ini itu sampai keinginannya membeli permen lolipop. Begitu antusiasnya dia menceritakan keingi

Pakde

Gambar
Pakde, usia beliau saat ini 82 tahun .Beliau adalah kakak tertua ibuku. Ibuku sayang sekali sama beliau. Bahkan sedari kecil aku sudah tahu kalau ibuku sayang beliau. Setiap kali mau berkunjung ke rumah pakde, ibu pasti sudah menyiapkan makanan kesukaan pakde sebagai oleh-oleh. Pun saat pakde berkunjung ke rumah kami, ibu juga akan menyiapkan hidangan istimewa kesukaan pakde. Ibu tahu betul makanan apa yang disukai pakde. Dari sini aku tahu bahwa pakde adalah orang yang sangat istimewa bagi ibuku. Pakde juga menjadi orang yang istimewa untukku. Sejak ibu meninggal, bertemu pakde serasa mengobati rasa kangenku karena wajah mereka yang begitu mirip.  Dari dulu, pakde tidak banyak berkata-kata, tidak banyak menasehati, hanya sepatah dua patah kata saja yang beliau ucapkan saat kami bertemu. Bertanya apakah pekerjaan suami ku lancar? Selebihnya beliau lebih banyak diam. Sepanjang pertemuan kami, yang kuingat hanya beberapa kali saja kami berkomunukasi, itupun saat aku sudah dewasa.