Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Gambar
Judul Buku: Ilmu Memeluk Anak, Kisah-kisah Pengasuhan Terinspirasi dari Elly Risman ISBN: 978-602-96925-2-5 Penulis: Khalid Abdullah, dkk Cetakan 2: 2017 Penerbit: Yayasan Kita dan Buah Hati Halaman: 164 hlm + xii Sepintas membaca buku ini, saya kira tentang pengetahuan, tips dan manfaat memeluk anak. Ternyata saya kurang jeli membaca judulnya. Di bawah judulnya tertulis, "Kisah-kisah pengasuhan terinspirasi dari Elly Risman". Ya ... Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi 30 kisah pengasuhan yang terinspirasi dari seorang psikolog ternama, Elly Risman. Ibu Elly, seorang yang sangat peduli dengan pendidikan parenting di Indonesia menginspirasi banyak orangtua untuk mengubah pola pengasuhan mereka menjadi lebih baik. Sebagian besar isi kisah dalam buku ini bercerita tentang kekagumannya para penulis dengan sosok Elly Risman. Rasa terimakasih yang tak terhingga kepada beliau karena telah berbagi ilmu parenting yang mencerahkan pikiran setiap orang. Mengubah cara pan

Melatih Diri Berpikir Positif, Agar Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat.

Gambar
Judul Buku: Terapi Berpikir Positif Penulis: Dr. Ibrahim Elfiky Cetakan 1: 2009 Penerbit: Zaman ISBN: 978-979-024-193-0 Halaman: xiii + 347 hlm Siapa yang tidak tahu manfaat berpikir positif. Kita semua pasti tahu dan ingin selalu berpikir positif. Namun, kenyataannya berpikir positif tidak selalu semudah membalikkan telapak tangan. Dr. Ibrahim Elfiky, seorang motivator muslim dunia melalui buku ini membantu setiap orang untuk mengenal kekuatan pikiran, cara kerjanya, dan cara mengaktifkannya dengan mudah, murah, dan efektif. Buku ini terdiri dari lima bagian, yang menjelaskan secara rinci dan runtut tentang salah  satu potensi terbesar manusia yaitu pikiran. Bagian satu menjelaskan tentang kekuatan pikiran. Bagian kedua tentang berpikir negatif. Bagian ketiga tentang berpikir positif. Bagian keempat tentang strategi berpikir positif. Dan, bagian kelima tentang sepuluh wasiat berpikir positif. Meskipun bahasannya tentang pikiran, namun penjelasannya sangat mudah dimengerti.

Ciptakan Bahagiamu, Ibu!

Gambar
Judul Buku: Diary Ibu Bahagia ISBN: 978-602-5633-24-9 Penulis: Rena Puspa, dkk; Komunitas Ibu Bahagia Cetakan 1: 2018 Penerbit: Ihsan Media Halaman: 272 hlm Sesuai dengan judulnya, Diary Ibu Bahagia, buku ini menghadirkan kisah 26 ibu untuk meraih kebahagian ditengah kesibukan, kebingungan, dan tantangan menjadi seorang ibu. Kisah yang dihadirkan dalam buku ini cukup beragam dan menginspirasi. Ditulis berdasarkan pengalaman masing-masing penulis, sehingga kita dapat memetik pelajaran dari kisah-kisah yang berbeda. Terdiri dari 26 Bab yang dapat kita baca secara urut maupun acak, karena masing-masing judul berdiri sendiri. Membaca buku ini serasa mengobrol dengan masing-masing penulis, yang memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam meraih kebahagiaannya sebagai ibu. Kisah yang dituturkan dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi siapa pun yang membacanya. Mengambil hikmahnya dan belajar darinya. Karena, ini adalah kisah-kisah dari sebuah pengalaman yang sudah terj

MEMETIK HIKMAH DARI SETIAP PERISTIWA

Gambar
"Assalamualaikum..."  Suara-suara kecil saya dengar dari balik pintu saat kami hendak bersiap tidur siang. Ahh... Ternyata ada tamu. Seorang teman dekat bersama ketiga bocah kecilnya.  Dalam hati saya membatin... "Aduh nggak tepat banget nih datangnya, kirain ntar malam, tapi ya sudahlah..." Alhamdulillah ada teman yang bermain meskipun niatan istirahat siang harus kami urungkan.  Pertemuan terakhir kami dua bulan yang lalu, sehingga banyak sekali cerita yang mengalir. Sementara kami bercerita, anak-anak makan snack yang mereka bawa. Remahan snack bertebaran dimana-mana. Belum lagi bocoran "ompol" di lantai dan di kursi. Hmmm... Saya hanya bisa tersenyum.  Hari itu sebenarnya saya berencana membersihkan rumah untuk persiapan acara "besar" di rumah esok hari. Sehingga, kedatangan mereka meskipun membuat saya senang tapi juga membuat saya sedikit "Ahh... Kenapa datangnya tidak nanti malam saja sih, kenapa harus siang