Review Buku : OTAK IDEAL, Makin Berumur, Makin Briliant



"Kapasitas kecerdasan seseorang berkembang 50% pada usia 4 th, 80%pada usia 8 tahun dan mencapai kulminasi pada usia 18 tahun".
Pernahkan anda mendengar pernyataan diatas?

Faktanya, berdasarkan penelitian Toshinari Kato, M.D.,Ph.D seorang spesialis otak asal jepang yang menulis buku ini mengatakan bahwa :"Jika anda melatihnya, fungsi otak masih dapat terus berkembang". Kalau fungsi tubuh akan mengalami perkembangannya pada usia 10 hingga 20 tahun, kemudian mengalami stagnansi (terhenti) ketika mencapai usia 30 hingga 40 tahun.

Namun, berbeda dengan otak kita yang justru masih banyak bagiannya yang belum sepenuhnya aktif dan berkembang. Jika kita memberikan stimulus atau rangsangan yang tepat pada bagian tersebut, fungsi otak masih dapat ditingkatkan. Menurut beliau dalam buku ini, justru otak berkembang sempurna pada usia 20 hingga 40-an.


Otak bayi yang baru lahir belum berkembang atau disebut juga kondisi masih baru. Sebenarnya, jumlah sel otak paling banyak selama manusia hidup adalah semasa bayi. Setelah itu, seiring dengan bertambahnya usia, jumlah sel otak akan mengalami penurunan.

Namun, asam amino dan beberapa bahan lain di dalam otak justu akan semakin bertambah. Jadi, selama nutrisi tercukupi, otak akan terus berkembang meski jumlah sel otak semakin berkurang.

Dalam buku ini disebutkan bahwa rahasia perkembangan otak sebenarnya tersimpan pada pengetahuan dan pengalaman masing-masing. Pengetahuan dan pengalaman yang dimaksud adalah tentang bagaimana sel saraf dapat menerima informsi, nutrisi seperti apa yang diperlukan, bagaimana respons otak terhadap perubahan lingkungan, dll.

Untuk memupuk berbagai pengetahuan dan pengalaman di dalam otak, kita harus mencoba berbagai macam hal baru dalam kehidupan sehari-hari. Rangsangan dari dunia luar juga diperlukan untuk mendapatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman.

Buku ini menekankan bahwa seharusnya metode pelatihan berfokus pada keunikan otak kita masing-masing. Pelatihan otak seharusnya mampu mengasah dan membentuk diri .

Jadi, menurut penulis orang yang benar-benar pandai dalam arti sesungguhnya adalah orang yang mampu mengenal dirinya sendiri. Orang yang mengenal dirinya sendiri akan pencaya diri dan dapat menggunakan otaknya sendiri.

LALU BAGAIMANA CARA AGAR KITA DAPAT PERCAYA DIRI DAN DAPAT MENGGUNAKAN OTAK KITA SENDIRI SECARA MAKSIMAL?

Dalam buku ini, penulis memperkenalkan konsep "naubachi atau zona otak". Penting bagi kita untuk mengenal zona otak yang ada didalam otak kita. Ada sekitar 1 triliun sel saraf dalam otak. Sel-sel tersebut berkumpul dan membentuk sistem koloni berdasarkan fungsi tertentu.

Sistem organisasi sel otak tersebut memiliki zona sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kumpulan sel yang berkaitan dengan fungsi berpikir ada di zona A, hafalan atau ingatan ada di zona B, yang berkaitan dengan gerakan motorik ada di zona C, dll.  Zona-zona otak yang saling "tersambung" akan meningkatkan fungsi otak.

Penulis menjelaskan ada sekitar 120 zona otak, yang kemudian diklasifikasikan menjadi 8 jenis sebagai berikut:  zona otak berpikir, zona otak emosi/perasaan, zona otak komunikasi, zona otak pemahaman, zona otak motorik, zona otak pendengaran, zona otak penglihatan, dan zona otak ingatan.

 Perkembangan zona otak ditentukan oleh "ranting otak". Penggunaan dan pengalaman otak sangat penting untuk menumbuhkan ranting otak. Tapi, jika pengalaman yang didapat hanyalah pengalaman sama yang terus menerus terulang, otak tidak akan dapat berkembang dengan maksimal. Jadi sangat penting untuk terus menerus menambah pengalaman dan pengetahuan baru.


Hal yang paling penting untuk merangsang zona otak yang masih tertidur adalah dengan meningkatkan kompleksitas otak. Yaitu, kekuatan mengatur dan mencari solusi atas kelemahan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk melatih otak agar mendapatkan manfaat yang sempurna :

1. Memperbaiki kebisaan sehari-hari.
Mengubah kebiasaan sehari-hari akan menambah pengalaman baru. Kegiatan ini akan memberikan rangsangan pada zona otak yang tertidur. Dan pada akhirnya dapat menghubungkan zona otak yang satu dengan yang lain.

Mengubah kebiasaan sehari-hari tidak hanya dapat mengubah sudut pandang, tapi juga dapat menjadi alat untuk memgetahui kondisi otak kita dan merupakan salah satu cara baru menggali potensi otak.

2. Mengenal kebiasan otak.
Ada dua jenis kebiasan otak, yaitu kebiasaan yang dimiliki kebanyakan orang dan kebiasan khusus yang dimiliki masing-masing orang.

Berkenaan dengan kebiasaan yang dimiliki banyak orang, ada empat ciri khas otak yaitu pertama:sifat"senang saat dipuji", kedua: otak akan lebih mudah menerima penjelasan dengan menampilkan angka-angka, ketiga: menentukan tenggat waktu dapat meningkatkan kemampuan otak untuk berpikir, dan keempat: meningkatkan kinerja otak saat kita tidur.

Sedangkan yang berkenaan dengan kebiasan yang bergantung pada masing-masing orang berkaitan dengan kebiasaan yang biasa dilakukan oleh orang tersebut.

3. Merancang konsep-konsep pemikiran.
Mengubah "berpikir berdasarkan perintah" menjadi "berpikir berdasarkan keinginan" sangatlah penting untuk melatih otak.

Konsep "berpikir berdasarkan perintah" tidak memiliki manfaat apa pun karena pelatihan otak yang tepat adalah kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan maksud dan tujuan yang jelas.

Untuk meningkatkan fungsi otak, anda harus mengubah setiap zona otak dari "berpikir berdasarkan perintah" menjadi "berpikir berdasarkan keinginan".

Hal ini menegaskan kenapa sejak anak-anak sebaiknya dilatih untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna untuk diri mereka bukan hanya sekedar melakukan sesuatu karena perintah, hadiah dan hukuman.

Yang saya suka dari buku ini adalah latihan-latihan yang disarankan untuk meningkatkan fungsi otak sangat sederhana dan sangat erat kaitannya dengan kegiatan kita sehari-hari. Latihan-latihan yang mudah, murah dan bisa diterapkan sehari-hari.

Menurut penulis, hal paling utama dalam melatih zona otak adalah pelatihan yang dapat dikerjakan secara berkelanjutan dan dilakukan dengan senang hati. Jadi sedapat mungkin, hindarilah hal-hal yang sekiranya sulit dilakukan.

Misalnya untuk melatih zona otak berpikir, latihan yang dapat kita lakukan adalah memikirkan 3 kelebihan orang-orang di sekitar. Latihan ini dapat membuat kita berpikir lebih mendalam tentang orang lain. Selain itu, juga dapat mengubah cara berpikir kita dengan cara memperbaiki penilaian terhadap sifat orang lain.

Untuk melatih zona otak emosi salah satu latihan yang dapat kita lakukan adalah menentukan 10 hal paling menyenangkan. Saat merasa sedih, cobalah untuk memilih kenangan terbaik dan menggembirakan pada masa lalu. Latihan ini berguna untuk mengendalikan perasaan. Ketika mengingat kembali kejadian yang menyenangkan pada masa lalu, tentunya kita pun akan ingat apa yang membuat dan mengapa kita merasa senang. Latihan seperti ini akan memperbarui perasaan dan dapat meningkatkan fungsi zona otak emosi.

Selanjutnya melatih zona otak komunikasi, salah satu latihannya yaitu berkreasi dengan masakan. Saat membuat kreasi masakan untuk orang lain, sebenarnya kita sedang mempertimbangkan dan memperhatikan perasaan orang lain. Ketika seseorang memikirkan perasaan orang lain dan apa tanggapannya terhadap kondisi orang lain, sebuah komunikasi akan terjalin meski tanpa saling berbicara sekalipun. Selain itu, juga dapat melahirkan cara berpikir yang terstruktur dalam rangka mempererat hubungan antara diri sendiri dan orang lain.

Melatih zona otak pemahaman, salah satu latihan yang bisa kita lakukan adalah merapikan tas 10 menit sebelum pergi. Latihan ini berguna untuk memahami apa yang sebaiknya dilakukan dan memahami kondisi yang ada dalam waktu yang terbatas. Intinya adalah menetapkan tenggat yang tidak boleh diubah lagi. Membatasi waktu akan menyebabkan kita terburu-buru pada awalnya dan muncul perasaan tergesa-gesa. Akan tetapi, jika dapat mengatasi masalah itu dengan baik, maka akan meningkatkan kemampuan pemahaman serta mampu mengatasi ketegangan dengan pikiran yang santai.

Untuk melatih zona motorik, salah satu latihan yang dapat kita lakukan adalah berjalan kaki tanpa memikirkan sesuatu. Berjalan merupakan dasar gerakan bagi tubuh dan merupakan cara yang paling mudah untuk mengaktifkan otak apabila dilakukan dengan benar.  Saat pikiran buntu, cobalah untuk berjalan-jalan selama 10-15 menit tanpa memikirkan sesuatu.

Melatih zona otak pendengaran salah satu latihannya adalah mendengar suara alam. Banyak sekali suara yang terdengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Suara jangkrik, suara cicak, suara angin, suara hujan dan lain-lain. Mendengarkan suara alam dan merasakan perubahan-perubahan didalamnya merupakan cara yang paling bagus untuk melatih zona otak pendengaran.

Terakhir, melatih zona otak penglihatan. Salah satu latihannnya adalah membuat lebih dari 10 jenis ekspresi wajah. Tujuannya untuk memperkaya gambaran diri sendiri. Lihatlah wajah anda setiap hari di cermin. Lalu, cobalah berlatih membuat ekspresi senang, marah, sedih dan kecewa, lebih dari 10 jenis.

Masih banyak lagi latihan-latihan sederhana yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan fungsi otak. So...penasaran sama buku ini? Silahkan dibaca sendiri ya...semoga bermanfaat!
Kudus, 14 Desember 2017

#review buku
#odopfor99days97







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginan vs Kebutuhan

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Belajar Berhitung 1 -5