Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Suka membaca dulu, baru belajar membaca

Ketertarikan Raisa (3y7m) pada membaca sudah mulai terlihat, tidak hanya membaca buku namun dia juga tertarik minta dibacakan tulisan pada label-label yang tertera pada makanan, baju, obat dan judul buku. Sebenarnya Raisa sehat-sehat saja, namun saat melihat iklan di tv, Raisa minta minum obat. Saya jelaskan bahwa obat hanya diminum saat sakit dan harus dengan petunjuk dokter. Lalu dia minta dibacakan tulisan yang tertera pada label obat. "Coba ma ceritakan ini (istilahnya untuk minta dibacakan)", serunya. "Harus dengan petunjuk dokter", jawab saya. Lalu saya jelaskan bahwa kita harus ke dokter dulu baru boleh minum obat. Dia terdiam lalu berkata "ya udah ma gak usah minum obat". Saat diberi kaos oleh mamatanya, Raisa juga meminta dibacakan tulisan dalam kaos tersebut. Sampai saat ini, saya memang belum mengajarkannya membaca, saya hanya memberikan sebanyak mungkin stimulasi agar dia suka dan tertarik membaca terlebih dahulu. #tantangan10hari10 #lev

Antusiasme anak-anak membaca buku

Raisa dan Rafifa berebut buku. Mereka ingin membaca buku yang sama, yaitu buku putri shofia. Saya mencoba melerainya dengan menawarkan untuk membaca buku bersama-sama. Namun Raisa menolak, ia ingin membaca buku itu sendiri tanpa adiknya. Akhirnya saya biarkan Raisa tenang dulu dab mengajak adiknya mengambil buku yang lain. Rafifa memilih mengambil buku dengan judul "Harimau". Setelah membacakan buku Rafifa, akhirnya Raisa mau membaca buku bersama-sama adiknya. Meskipun awalnya terjadi perselisihan, namun saya senang anak-anak antusias membaca buku. Semoga sampai akhir hayat mereka senang membaca, sebagai bekal mencari ilmu. Aamiin #tantangan10hari9 #level5 #kuliahbunsayiip #ForThingstoChangeIMustChangeFirst #odopfor99days16

Belajar bersikap baik melalui membaca buku

Malam ini Ayah berpamitan untuk ke toko lagi karena salah satu rekan kerjanya izin. Raisa terlihat sedih dan kecewa. Untuk mengobati rasa kecewanya, saya ajak Raisa dan Rafifa untuk membaca buku cerita saja. Saya persilahkan mereka untuk memilih sendiri. Raisa memilih buku dengan judul "Punyaku", sedangkan Rafifa buku dengan judul "Panda". Raisa minta dibacakan terlebih dahulu. Buku "Punyaku" bercerita tentang Beruang kecil dan temannya Lulu, mereka bermain bersama. Saat beruang kecil mengambil makanan, Lulu memainkan mainan favorit Beruang kecil. Beruang kecil tidak suka, akhirnya mereka berebut mainan tersebut. Ibu Beruang kecil melerai mereka berdua dan mengajak mereka bermain di taman. Beruang kecil bermain ayunan sendiri dan Lulu bermain jungkat-jungkit sendiri. Ternyata bermain sendiri tidak asyik, akhirnya Lulu mendorong ayunan Beruang kecil dan mereka berbaikan. Beruang kecil dan Lulu bermain bersama-sama lagi. Raisa tampak antusias dan senang

Rafifa suka membaca

Pagi-pagi Rafifa (15m) menyodorkan 2 buah buku kepada saya, sambil mengeluarkan suara "ehh..ehh..ehh". Lalu saya tanyakan, "Rafifa mau dibacakan buku?" Dan dia mengangguk. Ini bukan pertama kali Rafifa minta dibacakan buku. Kesukaannya pada buku ditularkan oleh kakaknya yang juga senang sekali dibacakan buku cerita. Setiap kali kakaknya minta dibacakan buku cerita, maka diapun akan meminta hal yang sama. Maka otomatis sang kakak akan mengambilkan buku yang berbeda untuk dipegang Rafifa. Semoga kecintaannya pada buku juga membuatnya cinta membaca sepanjang hayat. Aamiin #tantangan10hari7 #level5 #kuliahbunsayiip #ForThingstoChangeIMustChangeFirst #odopfor99days14

Buku Favorit Rafifa

Di usianya yang ke 15 bulan, Rafifa sudah memiliki buku favoritnya sendiri. Sebuah spongebook yang berjudul "Monyet". Siang ini Rafifa menyodorkan buku itu kepada saya, minta tolong untuk dibacakan. Saya bertanya "Rafifa mau dibacakan buku ini", Rafifa pun mengangguk. Setelah duduk di pangkuan.saya, saat saya mulai membacakan buku cerita Rafifa ikut menunjuk-nunjuk buku tersebut. Di akhir cerita diceritakan tentang monyet yang memiliki ibu yang sayang padanya, dengan memeluk dan memciumnya. Diluar dugaan saya, Rafifa menirukan yang ada dalam gambar tersebut, dengan mencium dan memeluk saya. Benarlah bahwa buku memiliki peran yang penting untuk anak-anak, memstimulasi imajinasi dan bisa menjadi role model untuk mereka. #tantangan10hari6 #level5 #kuliahbunsayiip #ForThingstoChangeIMustChangeFirst #odopfor99days13

Membaca berdasar pengalaman sehari-hari

Rutinitas membaca buku bagi Raisa (3y8m) dan Rafifa (15m) adalah saat menjelang tidur, baik tidur siang maupun tidur malam. Sengantuk apapun Raisa dia pasti akan meminta dibacakan buku cerita, sedangkan untuk adiknya masih ikut-ikutan kakaknya saja. Jika kakaknya sibuk memilih dan mengambil buku, maka Rafifa juga akan ikut sibuk memilih buku.  Saya memang membebaskan Raisa memilih sendiri buku untuk dibaca. Dengan memilih sendiri, Raisa menjadi semangat membaca buku, namun akhir-akhir ini buku yang dipilih selalu buku yang sama. Satu judul buku minta dibacakan berulang-ulanh selama beberapa hari. Saat ini yang menjadi pilihannya adalah seri buku "Aku bisa mengucap insyaAllah, Alhamdulillah dan Astaqfirullah". Saya merasa karena buku-buku itu sesuai dengan pengalamannya sehari-hari.  Buku "Aku bisa mengucap insyaAllah misalnya, bercerita tentang kegiatan bermain bersama teman-teman dan berjanji untuk bermain kembali esok hari dengan mengucap insyaAllah. Keseharian Rai

Membaca buku sesuai kebutuhan

Membaca buku sudah menjadi kebutuhan untuk saya setiap hari agar otak tetap fresh dan sehat. Supaya saya tetap antusias membaca setiap hari, maka saya memilih membaca buku yang sesuai dengan kebutuhan saya saat ini. Misalnya buku tentang parenting dan pendidikan anak usia dini serta buku pengembangan diri. Yang masih menjadi tantangan saya pribadi adalah mengelola emosi terutama emosi marah, sehingga saya mencari kembali buku koleksi saya yang berkaitan dengan ini. Dan Alhamdulillah saya menemukan buku "Change Your Brain Change Your Life" karya Psikiater Daniel G. Ameb, M.D. Buku ini sudah lama saya miliki, namun belum selesai saya baca. Buku ini salah satunya mengungkapkan bahwa kondisi cemas, depresi, obsesif konpulsif, mudah marah dan sulit berkonsentrasi tidak hanya bersifat psikologis tetapi juga fisiologis dan dapat disembuhkan. Dalam buku ini dijelaskan tentang fungsi otak serta bagian-bagian otak yang masing -masing berperan penting dalam menentukan tingkah laku kit

Membaca buku cerita bersama Ayah

Malam ini seperti malam-malam sebelumnya, Raisa meminta dibacakan buku cerita sebelum tidur. Satu buku cerita untuk Raisa, satu untuk Rafifa. Raisa memilih buku cerita dengan judul "Aku bisa mengucap Astaqfirullah", sedangkan Rafifa memilih buku cerita dengan judul "Aku bisa mengucap Alhamdulillah". Awalnya Raisa minta dibacakan buku cerita sama Mama, sedangkan Rafifa dengan Ayah. Namun, pada akhirnya Raisa bergabung dengan Rafifa mendengarkan cerita Ayah. Raisa sempat protes karena Ayah membacakan buku ceritanya hanya sebentar. Ayah menjawab "karena Rafifa masih kecil jadi Ayah hanya bercerita tentang gambarnya saja". Malam ini, anak-anak tampak antusias mendengarkan cerita Ayah. Karena hari sudah malam dan sudah waktunya tidur, jadi belum sempat menempelkan judul buku cerita di pohon literasi. Kudus, 13 Juni 2017 #tantangan10hari3 #level5 #kuliahbunsayiip #forthingstochangeimustchangefirst #odopfor99days10

Mensyukuri hidup

Gambar
Kemarin lusa saya mendapatkan kesempatan bertakziah ke rumah sahabat saya. Ibunya meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit karena tumor otak. Saya bisa merasakan kesedihan mendalam yang dirasakan sahabat saya dan keluarganya. Kehilangan anggota keluarga bukanlah hal yang mudah, terlebih pada bulan Ramadhan saat menjelang lebaran tentu lebih terasa menyedihkan. Rumah tidak akan sama seperti dulu. Tidak ada lagi sosok ibu yang selalu menyiapkan hidangan berbuka dan sahur. Tidak ada lagi sosok ibu yang membangunkan kala sahur Tidak ada lagi sosok ibu yang membuat sendiri kue-kue kering nan lezat Tidak ada lagi sosok ibu yang memasak masakan istimewa saat hari raya tiba Tidak ada lagi sosok ibu yang membuat ketupat dan dibagi-bagi ke tetangga Rasa kehilangan itu baru terasa saat orang yang kita sayang pergi. Saat mereka masih ada, semua itu menjadi hal yang biasa saja. Setelah ibu pergi, ternyata sayur asem dan sambalnya adalah masakan terenak sepanjang mas

Membuat pohon literasi

Gambar
Setelah tertunda beberapa hari, akhirnya hari ini kami membuat pohon literasi. Berawal dari ide Raisa, "mama bagaimana kalau hari ini kita membuat pohon yang di cat - cat itu". Sebelumnya saya memang telah menunjukkan contoh gambar pohon literasi di hp. Alhamdulillah di rumah masih ada beberapa kertas warna, sehingga kami tidak perlu membeli lagi. Raisa memilih warna biru sebagai daunnya. Mama mengambar pohon, dahan dan daun lalu mengguntingnya, sedangkan Raisa membantu menempel di dinding dengan isolasi. Raisa yang memilih sendiri tembok untuk menempel pohon literasi. Awalnya saya mengusulkan ditempel di kulkas atau di pintu, namun Raisa meminta di tempel di tembok ruang bermainnya. Akhirnya selesai juga pohon literasi kami, dengan daun yang berwarna-warni, ada biru, kuning dan merah. Raisa meminta pohon literasinya diberi nama dan diwarnai, namun karena adek Rafifa sudah rewel minta tidur, proyek insyaallah akan kita lanjutkan esok hari. Kudus, 12 Juni 2017 #tanta

Diskusi membuat pohon literasi

Malam ini saya berdiskusi berdua dengan Raisa (3y8m) untuk membuat pohon literasi, karena Ayah harus lembur kerja. Saya jelaskan tentang pohon literasi dan saya perlihatkan contohnya. Bahwa kami akan membuat gambar pohon dan menempelkan judul buku yang telah kami baca. Raisa tampak memahami apa yang saya maksudkan. Kami berencana membuat pohon literasi esok hari. Raisa mengusulkan pohon literasinya di tempel di dinding kamar, karena kegiatan membaca kami memang lebih banyak di kamar menjelang tidur siang dan tidur malam. "Mama besok pohonnya bisa di cat kok mama di sini", begitu usulnya. "Oke, kita juga punya kertas warna - warni Raisa". Besok kita kerjakan sama -sama ya membuat pohon literasinya. Semoga lancar. Kudus, 08 Juni 2017 #tantangan10hari1 #level5 #kuliahbunsayiip #ForThingstoChangeIMustChangeFirst #odopfor99days8

Manajemen waktu

Gambar
Waktu berjalan begitu cepat, hari berganti hari bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Rasa-rasanya tidak banyak yang ku lakukan dalam hidupku, selain rutinitas harian. Rasa-rasanya aku belum memanfaatkan waktu yang diberikan Allah untukku. Rasa-rasanya masih banyak waktu luang yang belum aku manfaatkan. Target pekanan yang aku buat hanya menjadi pajangan saja. Baru teringat setelah akhir pekan, dan membuat rasa bersalah semakin menjadi-jadi. Tampaknya aku memang harus belajar ulang memanage waktu ku, agar tidak hanya pekerjaan rutinitas saja yang kulakukan tapi juga bisa melakukan pekerjaan yang produktif. Dan ini caraku memanage waktu : 1. Menentukan prioritas Prioritas utama dan pertama saya adalah anak-anak. Tugas utama saya saat ini adalah mengasuh dan mendidik mereka.  2. Membuat daftar pekerjaan rutinitas dan pekerjaan produktif Rutinitas :memasak, mencuci menjemur, menyiapkan buah dan snack, bersih2 rumah, menyiram bunga Produktif : membersamai anak saat berm