Membaca berdasar pengalaman sehari-hari

Rutinitas membaca buku bagi Raisa (3y8m) dan Rafifa (15m) adalah saat menjelang tidur, baik tidur siang maupun tidur malam. Sengantuk apapun Raisa dia pasti akan meminta dibacakan buku cerita, sedangkan untuk adiknya masih ikut-ikutan kakaknya saja. Jika kakaknya sibuk memilih dan mengambil buku, maka Rafifa juga akan ikut sibuk memilih buku.

 Saya memang membebaskan Raisa memilih sendiri buku untuk dibaca. Dengan memilih sendiri, Raisa menjadi semangat membaca buku, namun akhir-akhir ini buku yang dipilih selalu buku yang sama. Satu judul buku minta dibacakan berulang-ulanh selama beberapa hari. Saat ini yang menjadi pilihannya adalah seri buku "Aku bisa mengucap insyaAllah, Alhamdulillah dan Astaqfirullah". Saya merasa karena buku-buku itu sesuai dengan pengalamannya sehari-hari.

 Buku "Aku bisa mengucap insyaAllah misalnya, bercerita tentang kegiatan bermain bersama teman-teman dan berjanji untuk bermain kembali esok hari dengan mengucap insyaAllah. Keseharian Raisa memang seperti itu, yaitu bermain bersama teman-temannya. Sedangkan untuk buku "Aku bisa mengucap Alhamdulillah", menceritakan anak yang diberi hadiah Ayahnya lalu mengucap Alhamdulillah. Pernah satu kali Raisa mengatakan, "oh ya ma aku lupa belum bilang Alhamdulillah", "kenapa?", "kan aku habis dibelikan baju sama Ayah". Membaca buku yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari tentu sangat menyenangkan karena mereka dapat mengasosiasi dengan kehidupan nyata sehari-hari.

Terus terang saya agak kesulitan mencari buku yang bervariasi untuk anak-anak, karena toko buku di kota kami tidak sekomplit di kota besar. Namun buat saya saat ini, yang penting anak-anak punya waktu yang konsisten untuk membaca buku dan suka membaca buku.

#tantangan10hari5
#level5
#kuliahbunsayiip
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

#odopfor99days12

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginan vs Kebutuhan

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Belajar Berhitung 1 -5