Eye contact dan KISS

Adzan magrib mulai terdengar. Raisa (3y3m) antusias mempersiapkan dirinya. Mengambil mukena dan minta dipakaikan. Karena hari ini mama berhalangan, jadi Raisa ke masjid bersama ayah.

Raisa senang ke masjid, karena disanalah dia bertemu teman2nya, bermain, berlari2an. Ini yang menjadi dilema buat kami orangtuanya. Disatu sisi senang karena dia bisa bertemu teman2nya, di sisi lain merasa gak enak hati dengan jamaah lain karena pastinya tingkah polah raisa dan teman2nya mengganggu kekhusukan sholat.

Oleh karena itu, setiap kali sebelum ke masjid saya selalu berpesan, "sholat ya nak, gak boleh lari2, boleh mainan sama teman setelah sholat, oke". "Oke" jawabnya
Hari ini, saya juga melakukan hal yang sama, tapi dengan cara yang berbeda. Mencoba mempraktekkan komunikasi produktif pada Raisa. Saya memintanya melakukan eye contact dengan saya, lalu saya mengatakan :"di masjid sholat ya nak". "Iya mama", jawabnya.

Karena rumah kami tepat depan masjid, jadi saya bisa mengintip apa yang dilakukan raisa di masjid. Dan Alhamdulillah, ternyata saatnya sholat dia benar2 sholat dan baru bermain setelah sholat selesai.
Sepulangnya dari masjid, saya tanyakan "tadi sholat nak?" "Iya mama".'Ayahnya mengangguk dan tersenyum dari kejauhan.

Ternyata komunikasi produktif yang saya terapkan hari ini cukup efektif, menggunakan kalimat yang pendek dan sederhana, serta jangan lupa eye contactnya. Semoga bisa konsisten. Aamiin
Kudus, 25 Januari 2017

#hari2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginan vs Kebutuhan

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Belajar Berhitung 1 -5