Membuat Bunga


Ayah pergi ketoko karena salah satu karyawannya tidak masuk. Sehingga rumah terasa sepi. Karena Raisa sudah menonton TV pagi, jadi malam hari dia sudah tidak boleh nonton TV lagi. Supaya ada kegiatan, Mama usul gimana kalau main diluar saja sembari menikmati sejuknya udara malam.

Namun Raisa menolak usul Mama. Raisa punya usul sendiri.
"Hmmm...nggak mau ah Ma main diluar".
"Ya udah, trus mau main apa?"
"Hmmm...gimana kalau main petak umpet!"

Akhirnya kami bertiga bermain petak umpet. Raisa dan Rafifa yang menghitung, Mama yang sembunyi. Setelah tiga kali putaran, Raisa menghentikan permainan.
"Udah yuk Ma, mainnya!"
"Ya sudah trus mau main apalagi?"
Matanya menerawang dan melihat kearah atas kulkas.
"Gimana kalau bikin bunga aza ma, kayak itu (sambil menunjuk vas bunga diatas kulkas), yang ada daunnya!".

Akhirnya kami bertiga membuat bunga dengan kertas origami. Mama yang menggunting bunganya, Raisa yang menggunting daunnya, sedangkan Rafifa yang mewarnai bunganya. Setelah proses pengguntingan selesai, Raisa menempelkan bunga dan daun kesedotan. Kami membuat beberapa bunga.

Saat kita beri kesempatan anak untuk mengungkapkan idenya, ternyata seringkali ide anak-anak diluar pemikiran kita. Yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah mengeksekusi ide anak sehingga dia merasa dihargai.
Kudus, 12 Nopember 2017


#day11
#tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
#odopfor99days81




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginan vs Kebutuhan

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Belajar Berhitung 1 -5