Menganalisa Kebutuhan vs Keinginan

Hari ini tiba-tiba Raisa mengungkapkan keinginannya untuk dibelikan mainan spinner.

Saya tanyakan untuk apa beli spinner?
"Itu lho Ma, buat mainan kalau di masjid!", jawabnya
"Kan di masjid buat sholat ca, bukan mainan".
"Iya kan mainannya diluar Ma, ama Azzam biar sama kayak punya Azzam".
"Maaf ya, gak beli dulu ya spinnernya"
"Kenapa Ma?"
"Raisa belum butuh, mainannya masih banyak"
"Tapi kan biar sama kayak punya Azzam Ma".
"Iya, tapi gak semua yang temanmu punya kamu harus punya, kan yang kamu punya temanmu belum tentu punya juga kan?"
"Lagian kan Raisa pinginnya banyak tho?", tanya saya
"Iya Ma", jawabnya
"Trus Raisa pinginnya yang mana dulu?"
"Hmm...itu aja Ma, masker".
"Memang Raisa beli masker buat apa?"
"Kan buat kalau naik motor tho!"
"Iya...biar apa pakai masker?"
"Biar nggak kena debu Mama".
"Oke...besok kita hitung tabungan Raisa dulu ya!"
"Kalau uang ca nggak cukup nanti ditambahi uang Mama ya!"
"Iya, Insyaallah".

Menganalisis kebutuhan daripada hanya sekedar memenuhi keinginan bersama anak seusia Raisa (3y11m) memang membutuhkan diskusi yang panjang. Agar dia mengerti bahwa saat kita membeli sesuatu, pastikan bahwa benda tersebut memang penting dan dibutuhkan.
Kudus, 16 September 2017

#KuliahBunsayIip
#Tantangan10hari03
#Level8
#RezekiituPastiKemuliaanYangHarusDicari
#CerdasFinansial
#odopfor99days49







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginan vs Kebutuhan

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Belajar Berhitung 1 -5