Melatih kemandirian ketrampilan hidup (makan sendiri)

Bagi saya, melatih kemandirian ketrampilam hidup untuk Raisa (3y4m) sama artinya dengan melatih rasa percaya saya pada Raisa, percaya bahwa dia mau, mampu dan bisa melakukannya. Selain itu, juga melatih saya untuk memandang Raisa sebagai anak usia 3 tahun yang sedang belajar, bahwa saya tidak boleh menargetkan kesempurnaan tanpa cela padanya, bahwa membuat kesalahan pada proses belajar itu sangat amat wajar. Jadi, saya harus berdamai dengan diri saya sendiri dan menaruh kepercayaan penuh pada Raisa bahwa ini adalah proses belajarnya.

Setiap kali akan melatihkan kemandirian ketrampilan hidup pada Raisa, seperti makan sendiri, itu artinya saya harus siap dengan makanan yang berceceran, tangan dan mulut yang belepotan, baju yang kotor dengan kuah, dan lantai yang kotor. Saya selalu berusaha meyakinkan diri saya, bahwa ini adalah proses belajar Raisa, ini penting untuknya, keriwehan ini bisa saya atasi dengan mudah.

Seperti malam ini, setelah bepergian kami mampir membeli mie ayam untuk makan malam. Sesampainya dirumah, Raisa minta makan mie ayam sendiri. Sebelumnya tentu saya sudah menyiapkan mental, bahwa karena dia sedang belajar makan sendiri, maka akan sangat wajar jika nanti baju, tangan dan mulutnya akan kotor. Raisa makan dengan lahapnya, memakai sendok, kadang juga memakai tangan secara langsung. Saya biarkan saja, sambil saya menikmati mie ayam saya sendiri. Setelah selesai kami ke kamar mandi bersama2 untuk membersikan badan, tangan dan mulutnya. Hari ini, untuk kesekian kalinya dia belajar makan sendiri.

Melatihkan kemandirian ketrampilan hidup pada Raisa, sesungguhnya adalah melatih kemampuan rasa percaya saya, ini tentang saya. Raisa dengan senang hati melakoni belajar makan sendiri karena dia merasa bisa dan dia memang bisa. Kami sama2 belajar dan berlatih hari ini.
Kudus, 23 Februari 2017

#level2
#kuliahbunsayiip
#melatih kemandirian