Pendidikan Fitrah Seksualitas Berdasarkan Norma Agama

Review klp 5

Ada perbedaan antara pendidikan seks, pendidikan seksualitas dan fitrah seksualitas.

☑ Pendidikan Seks merupakan pendidikan mengenai aktivitas hubungan intim dan alat kelamin.

☑ Pendidikan Seksualitas merupakan pendidikan yang mencakup tentang bagaimana seorang anak diajarkan cara berfikir, cara bersikap, merasakan kasih sayang orang tua, merespon kasih sayang, mengekspresikan diri, yang akan membentuk harga dirinya kelak.

☑ Fitrah Seksualitas berarti menumbuhkan fitrah gender.
Fitrah Gender adalah cara seorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrah sebagai perempuan atau laki-laki sejati, sehingga dapat memenuhi peran, fungsi, dan karakteristik.
Misalnya:
*Anak perempuan memiliki fitrah keperempuanannya yakni sikap keibuan.
*Anak laki-laki dengan fitrah kelaki-lakiannya yakni sikap keyahan.

🌿 Tahapan Mendidik Fitrah Seksualitas.

📌 Usia 0-2 tahun.
Dekatkan anak dengan ibunya. Pada usia ini anak masih menyusu pada ibunya.
Menyusui adalah pondasi penguatan konsepsi semua fitrah.

📌 Usia 3-6 tahun.
Pada tahapan ini penguatan konsepsi gender dengan penggambaran positif gender masing-masing. Anak laki-laki dan perempuan harus didekatkan dengan kedua orangtuanya.
Indikator pada tahapan ini adalah anak dapat menyebutkan dengan jelas dan bangga dengan gendernya diusia 3th.
Dari usia 3th, anak sudah diajarkan bahwa tubuhnya amatlah berharga.
Caranya adalah senantiasa meminta ijin apabila ingin memegang daerah kemaluannya dengan menyebut nama medis bukan nama absurd.
Kemudian mengaitkannya dengan perintah Allah SWT tentang adab thaharah dalam Islam. Dalam tahap ini anak dilatih untuk bisa toilet training.

📌 Usia 7-10 tahun.
Sifat ego sentrisnya berubah menjadi sosio sentris, yakni sudah memiliki tanggungjawab moral dan Syariah.
Pada anak laki-laki diperbanyak kegiatan bersama ayah, seperti sholat berjamaah, melakukan aktivitas motorik bersama dan lebih menghayati peran seorang laki-laki atau keayahan.
Hal yang sama juga terjadi pada anak perempuan, lebih didekatkan pada ibu dan melakukan aktivitas keibuan seperti merawat, dsb.

📌 Usia 11-14 tahun (Pre Aqil baligh).
Diajarkan bagaimana berinteraksi sehat dengan lawan jenisnya.
Anak laki-laki didekatkan dengan ibunya sedangkan anak perempuan dengan ayahnya.
Dalam tahap ini :
* Puncak perubahan hormonal
* Melatih kepekaan anak dalam bergaul
* Mulai selektif dalamemilih teman
* Mulai dapat memahami tentang kelainan dan penyakit seksualitas.
* Dijelaskan tentang pernikahan dan bahaya pacaran.
* Perlunya adab menahan diri
* Adanya kesepakatan dan aturan mengenai penggunaan gadget, bijak bermain sosmed, batasan bermain game.
* Adanya pembahasan mengenai pornografi.

📌 Usia 15 tahun.
Penyempurnaan fitrah seksualitas.
Pada tahap ini anak sudah dibebankan Syariah dan berubah statusnya menjadi mitra orang tua.

🌿 Adapun Prinsip Fitrah Seksualitas.

📃 Prinsip 1
Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan anak sejak lahir sampai usia 15th dengan figur ayah dan ibu secara utuh dan seimbang.

📃 Prinsip 2
Ayah berperan memberikan suplai maskulinitas dan ibu memberikan suplai femininitas.
Anak laki-laki mendapatkan suplai 75% maskulinitas dan 25% femininitas, sedangkan anak perempuan 75% femininitas dan 25% maskulinitas.

📃 Prinsip 3
Penumbuhan fitrah seksualitas yang paripurna, melahirkan lelaki yang mempunyai peran keayahan sejati dan perempuan yang berperan kebundaan sejati. Mereka memiliki akhlak yang mulia terhadap pasangan dan keturunannya.

📃 Prinsip 4
Jika anak kehilangan sosok salah satu figur, maka harus dicarikan figur pengganti dari keluarga atau komunitas.
🌿 Tantangan yang dihadapi yang berkaitan dengan gender, antara lain yaitu "Seks Bebas" di kalangan remaja yang diawali dengan mewajarkan remaja melakukan "Pacaran".

Masalah ini merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan dari orangtua yang miliki anak remaja.
Ngomong-ngomong mengenai pacaran, Pacaran adalah salah satu pintu gerbang untuk remaja-remaja kita merasakan kenikmatan berhubungan dengan lawan jenis sebelum waktunya halal.
Jaman ini, pacaran bagi remaja seolah menjadi tren dan seperti "wajib" dikalangan mereka. Meski seharusnya tidak demikian bukan?...

Lalu bagaimana solusi kita sebagai orang tua untuk menghadapinya?...
🌿 SOLUSI
Solusinya yaitu:
* Jalin komunikasi yang baik dengan anak.
* Adakan diskusi yang sehat, mendidik, dan menyenangkan mengenai " pacaran".
* Berikan pemaparan mengenai dampak buruk dari pacaran.
* Berikan pondasi agama yang kuat.
Sumber Belajar :
* https://www.facebook.com/harry.hasan.sanrosa/post/10214702516026665
* https://m.facebook.com>notes> pentingnya    pendidikan seksualitas, bukan pendidikan seks, untuk anak.
* Jika Anak Bertanya Tentang Pacaran - Abah Ihsan Official | Facebook
https://m.facebook.com>post


#Day5
#Level11
#FitrahSeksualitas
#LearningbyTeaching
#BundaSayangSesi11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginan vs Kebutuhan

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Belajar Berhitung 1 -5