Yuk...Bikin Resolusi 2018


Tahun baru baik Hijriah maupun Masehi merupakan moment yang tepat untuk melakukan refleksi. Mensyukuri setiap pencapaian tahun lalu dan membuat resolusi baru untuk satu tahun ke depan. Meskipun ya...seringkali buat saya resolusi hanya menjadi penyemangat diawal namun harus berjuang mati-matian untuk bisa konsisten ditengah dan diakhirnya, namun saya tak pernah menyerah untuk membuat resolusi setiap tahun. Buat saya ini tetap penting agar tahu gambaran besar perbaikan apa yang akan dilakukan tahun ini.

Ke pencapaian dulu...Supaya lebih bersyukur...

Tahun  2017 buat saya adalah tahun kebangkitan. Bangkit dari rasa keterpurukan dan ketidakbergunaan sebagai ibu yang "dirumah saja". Tahun menerima sepenuhnya peran sebagai ibu yang mendidik dan mengasuh anaknya sendiri. Tahun pencerahan dan penuh inspirasi, serta penuh semangat.

Di tahun 2017,  saya didapuk untuk berbagi tentang "Manfaat Mendongeng" di Akademi Berbagi Kudus. Moment ini membuat mata saya berbinar-binar dan hati senang tak karuan. Menyadari kembali bahwa salah satu passion saya adalah berbagi ilmu. Moment ini juga membuat saya bersemangat kembali menekuni dunia pendidikan anak tidak hanya untuk anak-anak saya dirumah tapi juga untuk lebih banyak anak-anak.


Tahun 2017 saya bergabung dengan IIP (Institut Ibu Profesional), sebuah komunitas belajar, berbagi dan mengembangkan diri untuk ibu. Saya belajar banyak dari sini, "bertemu" dengan orang-orang inspiratif dan mampu tetap berkarya meskipun fokusnya adalah keluarga dan rumah tangga. Istilah kerennya bekerja di ranah domestik. Saya belajar praktik-praktik parenting secara bertahap, berbagi ilmu dan pengalaman dengan teman-teman lain. Dari IIP saya sadar bahwa peran utama saya saat ini adalah menjadi ibu, arsitek peradaban.


Berkat IIP, saya bergabung dengan ODOP (One Day One Post), sebuah komunitas menulis yang memotivasi anggotanya untuk konsisten menulis setiap hari. Di sini saya belajar banyak hal, tentang menulis dan blogging.  Dan terutama saya menemukan bahwa menulis itu membahagiakan diri saya, menulis menjadi passion baru saya.

Tahun 2017, tulisan saya masih seputar curhatan (but it's oke lah...), tulisan curhatan praktek parenting bersama anak-anak. Yang terpenting saya harus terus menulis, menulia apapun itu untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain. Saya percaya "Practice Makes Perfect", suatu saat tulisan saya akan lebih bermutu, lebih variatif dan lebih bermanfaat.

Jadi tahun baru Masehi 2018 ini, saya bertekad untuk tetap membuat resolusi dan berjuang untuk konsisten melaksanakan serta mewujudkannya. Menyusun tujuan besar selama 1 tahun kedepan, yang nantinya akan dirinci perbulan dan perhari. Harapannya hidup saya terus sibuk, sibuk memperbaiki diri.

Untuk memperincinya, saya membuat resolusi dengn membaginya  menjadi 7 aspek. Setiap aspek dievaluasi dulu tahun kemarin dan membuat list hal yang diinginkan  dan akan dilaksanakan tahun depan. Nah...Ini dia aspek-aspeknya,

PERTAMA, aspek spiritual meliputi Cinta Kepada Allah, toleransi sepenuhnya dan murah hati.
Kondisi saat ini, misalnya,
*. Sholat sering nggak khusyu
*. Dll (masih banyak...tapi nulisnya di diary saja deh, ini hanya berbagi salah satu cara membuat resolusi)
Yang saya inginkan :
*. Belajar sholat khusyu dengan menghapal dan memahami arti bacaan sholat.

KEDUA, aspek kesehatan terdiri dari berpikir sehat, pola makan yang sehat dan olahraga.
Kondisi saat ini :
*. Saya tidak pernah olahraga.
Yang diinginkan :
*.Olahraga pagi minimal 10 menit

KETIGA, Aspek kepribadian terdiri atas percaya diri, pengembangan diri, penghargaan terhadap diri sendiri dan citra diri.
Kondisi saat ini:
*. Aku jarang membaca buku sampai tuntas.
Yang aku inginkan :
*. Membaca 3 buku dalam satu bulan berikut reviewnya, terdiri dari buku pendidikan anak, buku tentang menulis, dan novel.

KEEMPAT, Aspek keluarga terdiri atas hubungan dengan keluarga, suami istri dan hubungan orangtua-anak.
Kondisi saat ini:
*. Masih suka mengomel kalau marah sama suami maupun anak.
Yang aku inginkan:
*. Mengambil jeda 3 detik saat mau berbicara saat marah, agar tidak mengomel.

KELIMA, Aspek sosial mencakup hubungan dengan masyarakat dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
Kondisi saat ini :
*. Masih sering canggung memulai perkenalan dan pembicaraan.
Yang saya inginkan:
*. Memulai senyum terlebih dahulu untuk mencairkan suasana.

KEENAM, Aspek profesi terdiri atas bekerja, pekerjaan, prestasi dan perbaikan ketrampilan.
Kondisi saat ini:
*. Kadang masih minder dengan profesi sebagai Ibu Rumah Tangga.
Yang aku inginkan:
*. Meningkatkan profesionalisme sebagai ibu dengan meningkatkan ketrampilan mengurus rumah, mendidik dan mengasuh anak.

KETUJUH, Aspek material terdiri atas pendapatan yang ada dan target keuangan yang akan dicapai.
Kondisi saat ini:
*. Keuangan masih bergantung penuh sama suami.
Yang aku inginkan :
*. Punya penghasilan sendiri, misal dari menulis.

Saya yakin dengan membuat resolusi, saya akan lebih memahami tujuan dan rencana hidup sehingga hidup lebih bermakna. Terus memanfaatkan waktu detik demi detik untuk perubahan positif dan pengembangan diri. Kalau menurut teman sih...minimal ini adalah doa yang kita panjatkan kepada Allah. Selanjutnya adalah mengeksekusinya dengan  do it...Do it...dan Do it. Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang berniat dan berbuat kebaikan. AAMIIN
Kudus, 02 Januari 2018

#Day1
#ODOPfor99Days2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keinginan vs Kebutuhan

Sudahkah Memeluk Anak Hari Ini?

Belajar Berhitung 1 -5