Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Kisah Tentang Hujan

Gambar
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00, saatnya anak-anak tidur. Seperti biasa sebelum tidur, Mama bercerita dulu. Kalau hari biasa pakai buku, malam ini agak berbeda, Mama mau mendongeng menggunakan boneka tangan. Boneka tangan yang diambil Mama adalah Mio si kucing dan Kucil si kuda. Bisa diduga, Raisa (4y) dan Rafifa (20m) sangat antusias. Saat Mama mulai duduk di kasur, Raisa mencegahnya. “Mama berdiri disini!”, katanya sambil menunjuk ke sisi kasur. “Mama mendongeng sambil berdiri ni”?, tanya saya memastikan. “Iya", jawab Raisa. Baiklah...Mama akan mendongeng sambil berdiri, sementara anak-anak duduk manis diatas kasur. Mama mulai mendongeng sambil memegang Mio dan Kucil. “Halo Raisa dan Rafifa, namaku Mio, dan kalau aku Kucil". “Brrr…dingin sekali ya kucil, aku sangat kedinginan", kata Mio. “Iya...hari ini hujan turun deras sekali, aku juga kedinginan Mio!”, jawab Kucil. “Kenapa Allah menurunkan hujan ya?”, tanya Mio “Allah menurunkan hujan supaya

Stop Worrying!

Gambar
#day4 Dan bisa jadi kita tidak segera MOVE ON karena kita khawatir akan sesuatu? Ekspresikan sesuatu untuk segera melepaskan kekhawatiran itu! Saya khawatir tidak menjadi apa-apa. Tidak menjadi siapapun. Tidak dikenang sebagai apapun. Tidak cukup meninggalkan jejak yang baik dan dikenang baik didunai ini. Tidak memiliki cukup bekal untuk menghadapNya kelak. Lalu mau menjadi apa? Mau dikenang sebagai siapa? Jejak seperti apa yang mau ditinggalkan? Bekal seperti apa yang mau dikumpulkan? Apakah dengan menjadi seseorang yang memiliki banyak teman dan dikenal banyak orang? Apakah dengan menjadi seseorang yang memiliki pekerjaan mentereng bergaji selangit? Apakah dengan menjadi seseorang yang memiliki titel pendidikan yang berderet? Apakah dengan menjadi seseorang yang sekolah dan tinggal diluar negeri? Apakah dengan menjadi seseorang yang memdapatkan sanjungan dan tepuk tangan banyak orang? Atau... Apakah dengan menjadi seseorang yang bermanfaat bagi banyak orang atau mun

Trust The Process

Gambar
#day5 Seringkali manusia fokus pada hasil yang mereka harapkan sendiri. Hal ini membuat lupa pada PROSES yang terjadi. Insight apakah yang Anda dapatkan? Memang seringkali saya tidak sabar dengan proses, karena keinginan untuk segera menikmati hasilnya. Tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir justru dengan menikmati proses, saya mengalami banyak rasa, rasa senang, bahagia, gembira, sedih, kecewa, antusias, calm down, semangat menggebu-ngebu lalu down lagi begitu seterusnya. Sedangkan saat menikmati hasil hanya ada satu rasa yang saya rasakan yaitu rasa senang saat hasil sesuai yang diharapkan atau kecewa saat hasil jauh dari harapan. Setiap hari yang saya jalani adalah proses. Proses menjadi manusia yang lebih baik. Lebih baik itu banyak definisinya. Untuk saya ya menjadi lebih baik dalam mengelola emosi, dalam konsistensi melakukan apapun, lebih berdaya juang menggapai sesuatu yang dicita-citakan, lebih menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan, lebih percaya di

Forgiveness

Gambar
#day3 Mungkin memaafkan adalah kuncinya? Bisa jadi… Apa versi Anda? Memaafkan diri sendiri adalah hal pertama yang harus saya lakukan. Banyak kesalahan yang telah saya perbuat selama proses menerima peran baru sebagai istri dan ibu. Terkadang saya berharap terlalu tinggi pada diri sendiri. Sehingga pada akhirnya membuat saya tidak menghargai diri sendiri saat target dan harapan saya tidak terpenuhi. Saya marah saat saya tidak bisa berperan dengan baik menjadi istri dan ibu. Saat saya tidak menyiapkan makanan yang terbaik untuk mereka. Tidak melakukan usaha yang terbaik. Saya marah saat saya belum bisa fokus bermain bersama anak-anak, masih sering tergoda pegang hp. Saya marah saya masih belum bisa mengendalikan emosi saat menghadapi tingkah polah anak-anak. Dan pada akhirnya kemarahan diatas kemarahan itu menyakiti saya dan mereka. Menyakiti saya karena pada akhirnya saya menjadi semakin tidak percaya diri. Sudahlah "dirumah saja" kok ya tidak bisa mela

More Important

Gambar
#day2 Sebenarnya ada hal yang JAUH LEBIH PENTING dari pada menyesali masa yang lalu. Apakah itu bagi Anda? Pastikan bahwa hal tersebut membuat Anda MAJU lebih CEPAT… Meskipun sudah lima tahun menjadi ibu, saya sering merasa menyesal. Menyesal menyadari bahwa saya sekarang adalah seorang istri dan ibu. Terlambat menyadari arti pentingnya. Terlambat menyadari bahwa banyak hal baik yang telah saya peroleh. Terlalu fokus pada hambatan-hambatannya dan rasa kehilangan. Mungkin iya saya telah kehilangan beberapa hal seperti karir dan teman-teman. Tetapi seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari bahwa banyak hal positif yang saya dapatkan. Teman sejati yang menerima saya apa adanya, yang menyayangi saya tanpa syarat, yang selalu siap menemani kemanapun saya pergi, yang selalu siap sedia mendukung pengembangan diri saya. Mereka adalah suami dan anak-anak saya. Saya juga sedang menjalankan karir yang paling penting didunia yaitu IBU RUMAH TANGGA. Karir ini memungkinkan saya menj

Acceptance

Gambar
#day1 Terkadang yang menjadi kendala seseorang tidak bisa bergerak maju, adalah MENERIMA KENYATAAN yang ada dengan BIASA SAJA. Jadi, menurut Anda, kondisi apa yang harus Anda terima saat ini, sehingga Anda dapat bergerak maju lebih cepat? Kenyataan yang harus saya terima saat ini adalah saya seorang ibu dari dua balita. Artinya saya harus memulai langkah saya lagi dari awal. Menyusun ulang mimpi-mimpi saya. Menyusun ulang skala prioritas. Memulainya sesuai dengan kemampuan dan kondisi saat ini. Menerima kenyataan bahwa prioritas utama saya saat ini adalah keluarga. Waktu saya tidak lagi sepenuhnya untuk mengurusi diri sendiri, mengurusi apa yang saya suka, mengurusi apa yang saya mau, mengurusi mimpi-mimpi saya. Menerima kenyataan bahwa sebagian besar waktu saya sekarang untuk keluarga, untuk suami dan anak-anak. Menyiapkan makanan untuk mereka, menemani mereka bermain dan belajar bersama mereka. Menerima kenyataan bahwa saya harus siap kapanpun mereka butuhkan, meskipun s

Membuat Bunga

Gambar
Ayah pergi ketoko karena salah satu karyawannya tidak masuk. Sehingga rumah terasa sepi. Karena Raisa sudah menonton TV pagi, jadi malam hari dia sudah tidak boleh nonton TV lagi. Supaya ada kegiatan, Mama usul gimana kalau main diluar saja sembari menikmati sejuknya udara malam. Namun Raisa menolak usul Mama. Raisa punya usul sendiri. "Hmmm...nggak mau ah Ma main diluar". "Ya udah, trus mau main apa?" "Hmmm...gimana kalau main petak umpet!" Akhirnya kami bertiga bermain petak umpet. Raisa dan Rafifa yang menghitung, Mama yang sembunyi. Setelah tiga kali putaran, Raisa menghentikan permainan. "Udah yuk Ma, mainnya!" "Ya sudah trus mau main apalagi?" Matanya menerawang dan melihat kearah atas kulkas. "Gimana kalau bikin bunga aza ma, kayak itu (sambil menunjuk vas bunga diatas kulkas), yang ada daunnya!". Akhirnya kami bertiga membuat bunga dengan kertas origami. Mama yang menggunting bunganya, Raisa yang menggu

Membuat Katak Bicara

Gambar
Titi sedang main kerumah, Raisa senang dan mengajak titi bermain. Mereka bermain dengan menggunakan kertas origami. Awalnya hanya corat-coret, lama kelamaan mereka membuat origami. Titi punya ide membuat katak yang bisa bicara. Ternyata titi lupa cara membuatnya. Alhamdulillah ada Ayah karena Ayah ingat cara membuatnya. Akhirnya Ayah membuat katak bisa bicara bersama Raisa. Setelah jadi Ayah mempraktekkan cara menggunakannya dengan menarik pegangannya dan berbicara seolah-olah katak yang sedang berbicara. Raisa senang sekali karena kataknya bisa membuka dan menutup mulut saat pegangannya ditarik. Raisa membolak-balik kataknya tanda dia takjub. Kadang kita perlu menunjukkan pada anak bahwa kreativitas itu sederhana. Sederhana namun menyenangkan. Kudus, 11 Nopember 2017 #day10 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days80

Messy Play

Gambar
Lebih gampangnya sih bermain kotor-kotoran atau bermain berantakan. Anak-anak paling menyukai ini, tak terkecuali Raisa (4y1m) dan Rafifa (19m). Hampir setiap sore mereka selalu bermain "messy play", terkadang main air atau pasir. Sore ini, kakung (kakek) sedang membetulkan paving depan rumah. Paving dibongkar dan diisi pasir. Jadilah ini mainan yang asyik buat anak-anak. Dengan messy play mereka bebas berkreasi dan berimajinasi. Raisa pura-pura bermain jual beli pasir, sementara Rafifa ditugaskan untuk membeli pasirnya. Raisa menunggu tokonya sementara Rafifa berjalan kesana kemari sembari menenteng ember. Ya...messy play tampaknya memang hanya bermain kotor-kotoran dan terkesan sangat berantakan. Namun, ini adalah salah satu cara mengembangkan krearivitas yang sudah ada dalam diri anak. So..biarkan anak-anak bermain "messy play". Kotor bisa dicuci... berantakan bisa dirapikan kembali. Kudus, 10 Nopember 2017 #day9 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBuns

Imajinasi Saat Bermain

Gambar
Ketika ditinggal Mama mandi, ternyata Raisa menyalakan TV. Biasanya saat sudah menonton TV agak sulit mengajaknya bermain. Akhirnya Mama mengajak Rafifa bermain, lama kelamaan Raisa mengikuti kami dan mematikan TV. "Raisa punya ide mau bermain apa?", tanya Mama "Hmm...apa ya?", jawab Raisa "Gimana kalau main masak-masakan aza ma!", lanjut Raisa. "Oke!" Raisa menurunkan satu persatu box mainan sampai menemukan box yang berisi masak-masakan. Saat menurunkan mainan, Rafifa melihat box yang berisi alat musik. Rafifa ingin bermain dengan alat musik. Akhirnya Raisa bermain masak-masakan dan Rafifa bermain musik. "Ayo Ma, main masak-masakan sama aku!" Selesai memasak berbagai bahan masak, Raisa mengajak makan bersama. Sebelum makan dia mengingatkan untuk berdo'a dulu. Selesai makan, Raisa usul sholat terlebih dahulu tapi harus wudhu dulu katanya. Mama mengusulkan gimana kalau merapikan mainannya dulu. "Ini belum selesai

Ide Kreatif Saat Melukis

Gambar
Mama...gimana kalau kita melukis saja!",pinta Raisa "Oke, Raisa mau melukis?" "Iya, Mama...!" Agar tidak bosan karena selama ini melukis menggunakan kertas biasa, Mama punya ide melukis dibatas paper cup cake. Setelah perlengkapan siap, Raisa (4y1m) dan Rafifa (19m) mulai melukis. Awalnya mereka melukis menggunakan kuas, lama-lama Raisa punya ide menggunakan alat lain. "Mama boleh pakai tangan?" "Boleh" Akhirnya Raisa melukis menggunakan jari-jarinya. Cat dioleskan ke seluruh permukaan paper cup cake dengan jari. Rafifa pun mengikuti apa yang dilakukan Raisa. Tak berapa lama memakai jari, Raisa mengambil sedotan. Sedotan dia masukkan kedalan cat lalu dia tiup keatas kertas "Lho ma kok gak bisa?" "Iya karena cat nya kental, diberi air aedikit ya biar agak encer!" Rafifa pun mengikuti apa yang dilakukan Raisa. Mereka bermain sampai puas mengecat beberapa kertas. Anak-anak memang terlahir kreatif. Tugas kit

Ide Sebelum Tidur

Gambar
Hari sudah malam, saatnya untuk tidur. Sesaat sebelum tidur, Ayah berpamitan mau menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu. Raisa yang terbiasa tidur bersama Ayahnya sontak menjadi bingung. "Ya udah dik, yuk kita mainan dulu sambil nunggu Ayah selesai kerjanya!", usul Raisa "Tapi ini kan sudah malam ca, Mama mau tidur". "Ya udah Ma, kita bobokan aja ya, sambil nunggu Ayah". Jika saya paksakan anak-anak tidur, saya akan sulit sekali membuat mereka tidur. Akhirnya saya beri wakti mereka bermain dulu didalam kamar sampai puas. Setelah mereka puas bermain, Rafifa mulai mendekati saya dan minta nenen. Begitupun Raisa, karena tidak ada temennya akhirnya dia ikut tidur bersama kami. Kadangkala memang kita perlu keluar sejenak dari rutinitas yang sudah kita tetapkan. Tidak ada salahnya menghargai ide kreatif anak agar anak merasa lebih dihargai. Kudus, 07 November 2017 #day6 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days

Ide Kreatif Anak-anak

Gambar
Saat Mama sedang setor tulisan lewat Hp dan kakak sedang sholat, Rafifa bermain sendiri. Setelah Mama dan Kakak selesai ternyata Rafifa sedang bermain bedak. Rafifa sedang asyik bermain bedak dengan menaburkan bedak ke wajahnya dan lehernya lalu bedak juga diratakan memgunakan puff. Pagi harinya, Raisa berinisiatif membuat kipas. "Mama, gimana kalau kita buat kipas!" "Kipasnya dikamar ini kan rusak". "Oke, ayo kita buat kipas.dari kertas origami". Akhirnya kami bertiga membuat kipas di kertas origami. Kertas dilipat-lipat lalu diberi selotip, setelah itu diberi sedotan sebagai pegangannya. Taraaa..jadilah kipas Raisa ingin membuat lagi dengan warna kertas yang berbeda. Hmm...anak-anak memang krearif ya, mereka punya ide bermain yang briliant. Kudus, 06 Nopember 2017 #day5 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days75

Memakai Masker

Gambar
Ayah sedang kurang enak badan, sehingga saat pergi naik motor Ayah memakai masker. Raisa yang melihat Ayah memakai masker berkeinginan memakai masker yang sama seperti Ayah. Begitupun Rafifa juga ingin memakai masker yang sama. Masker yang Ayah pakai adalah masker dari kertas yang dibeli diapotek sehingga maskernya terlalu besar untuk anak-anak. Namun Ayah sangat kreatif, agar masker muat dikepala anak-anak, Ayah punya ide mengikatkan karet gelang di masker. Akhirnya setelah diberi karet gelang, maskernya cukup dikepala anak-anak. Hari ini, anak-anak belajar bahwa terkadang kita perlu menemukan ide kreatif agar benda yang tadinya tidak bisa kita pakai akhirnya bisa dipakai. Kudus, 05 Nopember 2017 #day4 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days74

Mengatasi Rasa Khawatir sebagai Ibu Baru

Gambar
Suatu hari saya berkunjung ke rumah kerabat dekat yang habis melahirkan. Lalu beliau  mendekati saya dan bercerita : "Dek..akhir-akhir ini kalau malam aku gak bisa tidur". "Kenapa mbak?" "Gak tahu..aku sering merasa deg-degan dan cemas, bisa nggak ya aku jadi ibu yang baik buat anakku, bisa ngga aku mendidiknya dengan baik?" Saya yakin perasaan semacam itu, pasti pernah dirasakan oleh setiap ibu. Rasa khawatir, cemas, takut kalau-kalau tidak mampu mengasuh dan mendidik anak dengan baik. Perasaan takjub dan bahagia pasca melahirkan seorang anak berubah menjadi kekhawatiran akan ketidakmampuan memikul tanggung jawab membesarkan, mendidik dan mengasuh anak. Pertanyaan yang selalu muncul dalam diri mampukah aku mengemban amanah besar ini, menjadikannya anak yang baik atau justru sebaliknya? Menjadi ibu yang baik atau justru sebaliknya? Kepanikan luar biasa melanda. Mencari berbagai referensi how to mengasuh dan mendidik anak. Segala macam teori p

Pengalaman Belajar Kreativitas di IIP

Gambar
Saat pertama kali tahu bahwa materi 9 bunda sayang adalah tentang kreativitas, yang langsung terbayang dibenak saya adalah tantangan 10 harinya nanti pasti diminta membuat kegiatan yang menumbuhkan kreativitas anak. Daan...ternyata saya salah besaaar Begitu menerima materi 9, saya terkaget-kaget sekaligus terpana karena materi 9 dikemas dengan sangat kreatif dan muatan materinya sangat sederhana, ringkas, jelas dan padat. Dengan materi yang hanya beberapa slide namun tak mengurangi bobotnya yang begitu mengena dan mudah dipahami. Pluss....para fasilitator kece yang menyampaikan materi dengan sangat interaktif mengajak para peserta kuliah bunsay IIP mau tidak mau ikut aktif, meskipun mungkin tidak aktif chat (kayak saya, he..he...) tapi yang pasti ikut aktif berpikir. Paradigma saya tentang kreativitas langsung berubah sesaat setelah membaca judul presentasi. "Bagaimana menumbuhkan kreativitas anak". Ternyata judul itu salah karena bukan kita yang menumbuhkan kreativit

Kreatif tanpa TV

Gambar
Kami masih mengijinkan anak-anak menonton televisi, dengan dua syarat yaitu hanya menonton kartun dan satu hari hanya boleh menonton satu kali. Kartun kesukaan anak-anak adalah ipin dan upin, yang waktu penayangannya biasanya pagi hari, siang hari dan malam hari. Saya persilahkan Raisa memilih mau nonton pagi atau siang atau malam. Namun, kami kurang suka jika Raisa menonton TV pada pagi hari. Jika pagi hari Raisa sudah menonton televisi biasanya dia akan malas-malasan diajak mandi atau aktivitas lain. Kami lebih suka jika pagi hari Raisa keluar rumah, berjalan-jalan atau sekedar bermain diseputar halaman rumah. Menikmati hangatnya sinat mentari dan sejuknya udara pagi. Karena sudah bisa menyalakan TV sendiri dan dia bisa memilih kapan mau menonton, maka kami punya ide jika pada pagi hari kabel antena TV kami lepas. Sehingga saat Raisa menyalakan TV tidak akan terlihat gambarnya. Jika dia bertanya maka kami akan menjawab TV nya belum bisa kalau pagi hari. Hal ini cukup efektif u

We Time: Bersepeda Bersama

Gambar
Hari jum'at adalah hari berenang untuk anak-anak. Namun, hari jum'at ini kami absen berenang karena Titi dan Mamata yang biasa menemani sedang libur. Malam sebelumnya kami sampaikan hal ini kepada Raisa, dan tentu saja dia merasa sangat sedih. Raisa menolak keputusan tersebut dan bersikeras tetap ingin berenang. Saya sampaikan Mama akan repot jika tidak ada yang menemani saat berenang. Akhirnya Raisa berangsur menerima keputusan tersebut. Untuk mengobati rasa kecewa Raisa, Ayah punya ide untuk mengganti kegiatan berenang dengan kegiatan bersepeda bersama. Raisa pun setuju dan terlihat senang dengan ide Ayah. Pagi ini, Raisa bangun pagi sekali yaitu 4 pagi. Setelah menunggu  Rafifa bangun dan Ayah menyelesaikan pekerjaannya, kami berempat bersepeda menyusuri sawah yang ditanami tebu dan singkonh. Disepanjang perjalanan Raisa terlihat senang dan sesekali bertanya tentang tanamam yanh ditanam disepanjang sawah yang kami lewati. Menambah kegembiraan, Ayah punya ide lain y

Habit Training : Berdo'a Sebelum dan Sesudah Melakukan Sesuatu

Gambar
Saat ini, kami sedang melatih kebiasaan berdo'a dengan praktek langsung. Maksudnya tidak hanya sekedar menghapalkan do'a-do'a, tetapi praktek berdo'a beserta artinya sesuai dengan kegiatan harian. Belajar berdo'a yang sedang kami laksanakan adalah berdo'a sebelum dan sesudah makan, berdo'a sebelum dan sesudah bangun tidur, dan berdo'a masuk dan keluar kamar mandi. Anak-anak tentu saja sangat antusias dengan pembelajaran ini. Beberapa do'a Raisa (4y) sudah hapal, namun belum dengan artinya. Do'a yang Raisa sudah hapal adalah doa sebelum dan sesudah tidur, do'a sebelum makan dan do'a masuk kamar mandi.  Sedangkan Rafifa (19m) baru bisa menirukan dengan komat kamit dan mengucapkan "Aamiin". Agar anak-anak lebih mengerti makna do'anya. Maka kami berdo'a disertai artinya. Nah...tantangannya, mama belum hapal semua do'a beserta artinya. Setiap kali mulai berdo'a dan sampai pada artinya, mama seringkali lupa.