Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Mama, Kapan Kita Meninggal?

Gambar
Suatu siang saat menikmati semilir angin diteras rumah, Raisa bertanya kepada Mama, R :"Mama, kapan kita meninggal?" M :"Mama nggak tahu Ca" R :"Kok Mama nggak tahu?" M :"Iya, Mama nggak tahu karena itu rahasia Allah" R :"Mama baca buku tho, biar tahu!" M :"Dibuku tidak ada Ca, karena hanya Allah yang tahu kapan kita meninggal!" Raisa terdiam, diam dalam ketidakpuasan atas jawaban Mamanya. Sampai beberapa saat dia masih mengulang pertanyaan yang sama, dan dia masih mendengar jawaban yang sama dari Mamanya. Pertanyaan yang membuat hati Mama berdesir. Dan pada akhirnya, kami sama-sama terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Hari-hari sebelumnya dia bertanya tentang sakit dan sehat, R :"Mama, kenapa kita sehat?" M: "Karena Allah kasih kita sehat!" R :"Kenapa kita sehat terus Ma, kenapa nggak sakit?" M :"Ya...karena Allah kasih kita rezeki sehat Ca, sehat itu rezeki dari

Aliran Rasa Games Level 10:Mendongeng

Tantangan level 10 ini sangat istimewa untuk kami, karena Mama harus belajar untuk berimajinasi untuk mendongeng. Anak-anak sudah terbiasa mendengarkan cerita, namun selama ini kami bercerita menggunakan buku. Mendongeng tanpa buku adalah hal baru buat kami. Hal baru untuk Mama dan Ayah yang harus belajar berimajinasi, merangkai kata, membuat mimik dan suara yang menarik. Hal baru untuk anak-anak mendengarkan cerita bukan dari membaca buku. Di games 10 ini, Mama bercerita tentang hal-hl yang menarik untuk anak-anak. Jadi ide cerita justri muncul dari anak-anak. Saat mereka bermain, saat mereka bertanya, saat kami jalan-jalan. Saya hanya berusaha merangkai cerita untuk membuat mereka lebih paham tentang sesuatu yang mereka ingin tahu atau sesuatu yang menarik untuk mereka. Karena ide cerita muncul secara tidak sengaja dari anak-anak, maka mendongeng bisa dilakukan kapanpun. Tidak hanya saat menjelang tidur seperti yang biasa kami lakukan saat membaca buku cerita. Manfaat yang ka

Berbeda Pendapat dengan Anak, Why Not?

Gambar
Suatu pagi saat berganti baju, terjadilah obrolan antara Mama dan Raisa (4y), Mama : "Ca, maaf itu celananya kebalik, kan sakunya harusnya di belakang!". Raisa : "Gak papa Ma, begini juga bisa kok, lebih enak buat aku Ma!" (Sambil memasukkan mengeluarkan kedua tangannya kedalam dua buah saku dicelananya). Mama :"Iya, tapi itu kebalik Raisa, jadinya kan nggak nyaman". Raisa : "Ngak papa kok Ma, aku nyaman, aku kan punya keinginanku sendiri, nggak papa Ma!" Mama :"Apa ca, Mama nggak dengar?" Raisa :"Aku punya keinginanku sendiri Ma, kayak adik juga punya keinginannya sendiri kalau pakai baju". Ini bukan kejadian pertama, kejadian serupa pernah terjadi, seperti waktu itu, Mama : "Raisa maaf itu bajunya terbalik, yang ada kancingnya harusnya dibelakang!". Raisa :"Nggak apa-apa Ma, aku mau kaya gini"' Mama:"Kenapa? Kan jadinya nggak bagus Ca, ngga enak dilihatnya!". Raisa :"

Jangan Menua Tanpa Karya dan Inspirasi

Gambar
"Jangan menua tanpa karya dan inspirasi". Quote yang sempat membuat saya terhentak sesaat saat membacanya diwall FB seorang teman. Qoute yang membuat saya tercenung dan termenung dipagi buta. Iyess...usia saya sudah semakin menua namun rasanya belum ada satupun karya yang berhasil saya torehkan ataupun inspirasi yang berhasil saya tularkan ke oranglain. Sedih dan kecewa menyergap, kenapa sampai usia segini saya belum menghasilkan apapun, sesuatu yang bisa saya banggakan dan terutama yang bisa bermanfaat untuk orang banyak. Dan saya kembali melihat kedalam diri saya, melihat kedua buah hati saya, amanah terbesar yang diberikan Allah pada saya. Betapapun inginnya saya membuat sebuah karya dan inspirasi untuk orang lain. Tapi yang terutama saat ini adalah menjalankan amanah saya sebaik-baiknya sebagai ibu untuk mereka. Saya harus belajar dulu menempatkan prioritas. Bukan karena keterpaksaan,bukan pula karena sebuah pengorbanan, namun karena ini adalah sebuah kewajiban,

Review Buku : OTAK IDEAL, Makin Berumur, Makin Briliant

Gambar
"Kapasitas kecerdasan seseorang berkembang 50% pada usia 4 th, 80%pada usia 8 tahun dan mencapai kulminasi pada usia 18 tahun". Pernahkan anda mendengar pernyataan diatas? Faktanya, berdasarkan penelitian Toshinari Kato, M.D.,Ph.D seorang spesialis otak asal jepang yang menulis buku ini mengatakan bahwa :"Jika anda melatihnya, fungsi otak masih dapat terus berkembang". Kalau fungsi tubuh akan mengalami perkembangannya pada usia 10 hingga 20 tahun, kemudian mengalami stagnansi (terhenti) ketika mencapai usia 30 hingga 40 tahun. Namun, berbeda dengan otak kita yang justru masih banyak bagiannya yang belum sepenuhnya aktif dan berkembang. Jika kita memberikan stimulus atau rangsangan yang tepat pada bagian tersebut, fungsi otak masih dapat ditingkatkan. Menurut beliau dalam buku ini, justru otak berkembang sempurna pada usia 20 hingga 40-an. Otak bayi yang baru lahir belum berkembang atau disebut juga kondisi masih baru. Sebenarnya, jumlah sel otak paling b

Maulid Nabi Muhammad SAW

Malam ini masjid diperumahan kami mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sejak pagi Raisa sudah tahu ada acara karena mendapat undangannya. Sehingga seharian dia sangat antusias bertanya kapan acara dimulai. Setelah sholat Magrib Raisa bertanya, "Mama acaranya kok nggak dimulai-mulai?" "Nanti habis Isya ca". "Acara apa tho Ma?" "Acara Maulid Nabi". "Maulid Nabi itu apa Ma" Oke Mama akan bercerita tentang Maulid Nabi. Maulid Nabi adalah memperingati hari lahirnua Nabi Muhammad SAW. Kenapa harus diperingati? Untuk mengingat, menghormati, mendoakan dan meneladani Nabi kita Muhammad SAW. Kudus, 09 Desember 2017 #day10 #tantangan10hari #level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #odopfor99days96

Bendera Merah Putih

Sore -sore kami berjalan-jalan kealun-alun. Karena ini hari Jum'at maka kami menonton latihan menari di lapangan pendopo kabupaten. Setelah puas, Raisa dan Rafifa mengajak kami menikmati air mancur yang juga ada didepan pendopo. Saat melihat air mancur, tiba-tiba pandangan Raisa tertuju pada tiang bendera. "Mama, kenapa benderanya nggak ada?", tanya Raisa. Tadinya bendera itu memang terpasang, tapi diturunkan karena sudah sore. Tampakya Raisa tidak menyaksikan prosesi ini. Jadilah Mama bercerita tentang bendera merah putih, "Bendera itu adalah bendera bangsa kita nak, Indonesia, bendera merah putih namanya". "Untuk menghargai dan menghormatinya, maka kalau sore harus diturunkan besok pagi dikibarkan lagi". "Kenapa Ma?", tanya Raisa. "Ya, itu cara kita untuk menghormatinya", jawab Mama dengan sedikit ragu karena tidak terlalu yakin dengan jawabannya. Hmm...Mama harus belajar lagi ni... Kudus, 08 Desember 2017 #day9 #ta

Meneladankan Budaya Berkendara yang Baik Sejak Dini

Gambar
Beberapa waktu lalu saya membaca hasil rapat warga perumahan tempat saya tinggal. Salah satunya supaya bapak atau ibu yang memiliki anak remaja menasehati anaknya yang wara wiri naik sepeda motor agar lebih berhati-hati saat berkendara di area perumahan. Saya bersyukur akhirnya masalah ini mendapat tanggapan banyak warga.  Akhir-akhir ini memang kami melihat banyak anak-anak menjelang remaja (note :usia sd)  yang mengendarai sepeda motor, bolak balik di jalan perumahan. Prihatin karena bahkan diantara mereka belum mampu menyangga motor dengan dua kakinya. Khawatir karena banyak juga anak-anak kecil yang bermain di sepanjang jalan. Saya tahu hal semacam ini sudah sangat biasa dizaman now. Nggak didesa nggak dikota, nggak diperumahan nggak diperkampungan, nggak dijalan kecil nggak dijalan besar. Hampir disetiap area saya menemukan betapa banyak anak-anak yang seharusnya belum boleh mengendarai motor berkeliaran dijalan. Entah mau berangkat atau pulang sekolah atau hanya sekedar j

Ayah Mendongeng

Kalau biasanya Mama yang mendongeng sekarang anak-anak minta Ayah yang mendongeng. Tapi Ayah mendongengnya masih pakai buku. Raisa memilih buku sendiri, Rafifa juga memilih buku sendiri. Ayah bergantian mendongeng untuk mereka. Raisa dulu baru Rafifa. Kudus, 07 Desember 2017 #day8 #tantangan10hari #level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #odopfor99days93

Semut Mencari Makan

Hari ini Mama bercerita tentang "Semut Mencari Makan". Mama membuat buku cerita sendiri dengan mengambil gambar dari google dan diprint, dan begini ceritanya: "Seekor semut menemukan makanan" "Lalu dia memberitahu teman-temannya" "Mereka makan buah apel bersama-sama" "Semut juga menemukan susu yang tumpah, mereka juga makan bersama-sama". "Semut sangat senang berbagi makanan dengan teman-temannya". "Tak lupa semut membawa pulang makanan untuk teman-temannnya yang ada dirumah". "Semut binatang yang baik hati ya!" Setelah bercerita, Mama bertanya kepada Raisa: "Bolehkan semut dibunuh ca?", tanya Mama "Nggak boleh", jawab Raisa "Kenapa nggak boleh?", lanjut Mama "Kenapa Ma?, tanya Raisa balik "Karena semut adalah binatang ciptaan Allah yang harus kita sayang", terang Mama. "Terus gimana dong ca kalau semut makan makanan kita?", tanya Mama la

Raisa Mendongeng

"Ayo...saatnya lampu dimatikan", ajak Mama.. "Bentar Ma...cerita dulu!", seri Raisa "Oke...tapi malam ini kakak yang cerita ya kayak tadi siang pas cerita ke adik", lanjut Mama. "Iya Mama", jawab Raisa seraya tersenyum malu dan berjalan mengambil buku. Rafifa yang sudah bersiap tidur, bangun kembali untuk mendengarkan cerita kakak. Mulailah Raisa membuka bukunya sambil berkata, "Suatu hari ada binatang yang menakutkan", cerita Raisa. Lalu Raisa membuka-buka buku sambil bubling (bicara nggak jelas) sambil tersenyum-senyum dan memencet suara binatang yang ada dibuku. Mama bertanya,"Lalu...gimana lanjutannya ca?" "Udah...gitu aza Ma!", jawabnya. Malam ini Raisa belajar mendongeng seperti tadi siang saat saya agak tertidur dia mendongeng untuk adiknya. Belajar terus ya Nak...asah terus kemampuanmu mendongeng. Kudus, 05 Desember 2017 #day6 #tantangan10hari #level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination

Semut Pekerja Keras

Hari ini kami belajar tentang semut. Sebelum mengenal lebih jauh tentang semut, Mama mendongeng tentang semut terlebih dahulu. Dongeng Mama tentang "Semut Pekerja Keras" "Semut-semut sedang berkumpul, mereka hendak membuat rumah dan mencari makan" "Ada semut yang membawa ranting pohon dan ada yang membawa makanan". "Mereka saling bekerjasama mengumpulkan makanan sebagai persiapan menghadapi musim hujan". Raisa dan Rafifa tampak antusias mendengarkan dongeng Mama. Kudus, 04 Desember 2017 #day5 #tantangan10hari #level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #odopfor99days90

Asal Usul Sayur dan Buah

Hari sudah malam, Rafifa sudah tertidur dan Raisa juga sudah minta tidur. Namun saat Mama mematikan lampu, Raisa protes minta dibacakan buku cerita dulu. Raisa mengambil buku mewarnai bergambar sayur-sayuran (he...he...beberapa hari ini dia suka buku ini untuk mengenalkan macam sayur dan buah). Akhirnya Mama punya ide untuk sekalian mengenalkan asal usul makanan padanya dengan mendongeng. "Dahulu kala, manusia hanya memakan daging binatang, seperti kambing, sapi dan ayam". "Mereka mencari binatang-binatang itu dengan berburu, berpindah dari satu tempat ke tempat lain". "Suatu hari tak sengaja mereka memakan tumbuh-tumbuhan, sayuran dan buah". "Wah...ternyata rasanya enak dan membuat tubuh lebih segar dan sehat". "Akhirnya...sejak saat itu mereka menanam tumbuhan, sayuran dan buah-buahan untuk mereka makan". "Dan sampai saat ini kita bisa menikmati tumbuhan, sayuran dan buah-buahan ciptaan Allah agar tubuh kita tetap sehat&

Cerita tentang Kerjasama Kakak Adik

Raisa dan Rafifa sedang merapikan mainan saat malam sebelum tidur. Kesempatan ni buat Mama untuk mendongeng ala-ala. "Ada dua orang bersaudara yang saling menyayangi". "Kakaknya sayang adik, begitupun adiknya juga sayang kakak". "Mereka saling membantu dan bekerjasama dalam melalukan apapun, juga saat merapikan mainannya". Mendengar dongeng Mama, Raisa tersenyum dan semakin bersemangat merapikan mainannya bersama Rafifa. Kudus, 02 Desember 2017 #day3 #tantangan10hari #level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #odopfor99days88

Katak yang Bahagia

Sambil menunggu abang sate lewat, Mama mendongeng untuk Raisa karena Rafifa sudah terlelap. Mama bercerita tentang katak yang sedang bahagia. "Ada seekor katak yang sangat bahagia kala hujan tiba". "Katak sangat bahagia karena dia bisa berenang dan bermain-main didalam kolam yang penuh dengar air". "Dengarlah suara nyanyian katak yang sedang bahagia" "Mereka bernyanyi sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah menurunkan hujan". Saat bercerita sesekali Raisa menimpali dan bertanya. Dongeng Mama malam ini singkat sekali karena Raisa sudah mulai mengantuk dan tak lagi antusias mendengar. Akhirnya kami masuk kedalam rumah karena abang sate yang ditunggu tak kunjung datang. Kudus, 01 Desember 2017 #day2 #tantangan10hari #level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #odopfor99days87

Kisah Tentang Hujan

Gambar
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00, saatnya anak-anak tidur. Seperti biasa sebelum tidur, Mama bercerita dulu. Kalau hari biasa pakai buku, malam ini agak berbeda, Mama mau mendongeng menggunakan boneka tangan. Boneka tangan yang diambil Mama adalah Mio si kucing dan Kucil si kuda. Bisa diduga, Raisa (4y) dan Rafifa (20m) sangat antusias. Saat Mama mulai duduk di kasur, Raisa mencegahnya. “Mama berdiri disini!”, katanya sambil menunjuk ke sisi kasur. “Mama mendongeng sambil berdiri ni”?, tanya saya memastikan. “Iya", jawab Raisa. Baiklah...Mama akan mendongeng sambil berdiri, sementara anak-anak duduk manis diatas kasur. Mama mulai mendongeng sambil memegang Mio dan Kucil. “Halo Raisa dan Rafifa, namaku Mio, dan kalau aku Kucil". “Brrr…dingin sekali ya kucil, aku sangat kedinginan", kata Mio. “Iya...hari ini hujan turun deras sekali, aku juga kedinginan Mio!”, jawab Kucil. “Kenapa Allah menurunkan hujan ya?”, tanya Mio “Allah menurunkan hujan supaya

Stop Worrying!

Gambar
#day4 Dan bisa jadi kita tidak segera MOVE ON karena kita khawatir akan sesuatu? Ekspresikan sesuatu untuk segera melepaskan kekhawatiran itu! Saya khawatir tidak menjadi apa-apa. Tidak menjadi siapapun. Tidak dikenang sebagai apapun. Tidak cukup meninggalkan jejak yang baik dan dikenang baik didunai ini. Tidak memiliki cukup bekal untuk menghadapNya kelak. Lalu mau menjadi apa? Mau dikenang sebagai siapa? Jejak seperti apa yang mau ditinggalkan? Bekal seperti apa yang mau dikumpulkan? Apakah dengan menjadi seseorang yang memiliki banyak teman dan dikenal banyak orang? Apakah dengan menjadi seseorang yang memiliki pekerjaan mentereng bergaji selangit? Apakah dengan menjadi seseorang yang memiliki titel pendidikan yang berderet? Apakah dengan menjadi seseorang yang sekolah dan tinggal diluar negeri? Apakah dengan menjadi seseorang yang memdapatkan sanjungan dan tepuk tangan banyak orang? Atau... Apakah dengan menjadi seseorang yang bermanfaat bagi banyak orang atau mun

Trust The Process

Gambar
#day5 Seringkali manusia fokus pada hasil yang mereka harapkan sendiri. Hal ini membuat lupa pada PROSES yang terjadi. Insight apakah yang Anda dapatkan? Memang seringkali saya tidak sabar dengan proses, karena keinginan untuk segera menikmati hasilnya. Tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir justru dengan menikmati proses, saya mengalami banyak rasa, rasa senang, bahagia, gembira, sedih, kecewa, antusias, calm down, semangat menggebu-ngebu lalu down lagi begitu seterusnya. Sedangkan saat menikmati hasil hanya ada satu rasa yang saya rasakan yaitu rasa senang saat hasil sesuai yang diharapkan atau kecewa saat hasil jauh dari harapan. Setiap hari yang saya jalani adalah proses. Proses menjadi manusia yang lebih baik. Lebih baik itu banyak definisinya. Untuk saya ya menjadi lebih baik dalam mengelola emosi, dalam konsistensi melakukan apapun, lebih berdaya juang menggapai sesuatu yang dicita-citakan, lebih menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan, lebih percaya di

Forgiveness

Gambar
#day3 Mungkin memaafkan adalah kuncinya? Bisa jadi… Apa versi Anda? Memaafkan diri sendiri adalah hal pertama yang harus saya lakukan. Banyak kesalahan yang telah saya perbuat selama proses menerima peran baru sebagai istri dan ibu. Terkadang saya berharap terlalu tinggi pada diri sendiri. Sehingga pada akhirnya membuat saya tidak menghargai diri sendiri saat target dan harapan saya tidak terpenuhi. Saya marah saat saya tidak bisa berperan dengan baik menjadi istri dan ibu. Saat saya tidak menyiapkan makanan yang terbaik untuk mereka. Tidak melakukan usaha yang terbaik. Saya marah saat saya belum bisa fokus bermain bersama anak-anak, masih sering tergoda pegang hp. Saya marah saya masih belum bisa mengendalikan emosi saat menghadapi tingkah polah anak-anak. Dan pada akhirnya kemarahan diatas kemarahan itu menyakiti saya dan mereka. Menyakiti saya karena pada akhirnya saya menjadi semakin tidak percaya diri. Sudahlah "dirumah saja" kok ya tidak bisa mela

More Important

Gambar
#day2 Sebenarnya ada hal yang JAUH LEBIH PENTING dari pada menyesali masa yang lalu. Apakah itu bagi Anda? Pastikan bahwa hal tersebut membuat Anda MAJU lebih CEPAT… Meskipun sudah lima tahun menjadi ibu, saya sering merasa menyesal. Menyesal menyadari bahwa saya sekarang adalah seorang istri dan ibu. Terlambat menyadari arti pentingnya. Terlambat menyadari bahwa banyak hal baik yang telah saya peroleh. Terlalu fokus pada hambatan-hambatannya dan rasa kehilangan. Mungkin iya saya telah kehilangan beberapa hal seperti karir dan teman-teman. Tetapi seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari bahwa banyak hal positif yang saya dapatkan. Teman sejati yang menerima saya apa adanya, yang menyayangi saya tanpa syarat, yang selalu siap menemani kemanapun saya pergi, yang selalu siap sedia mendukung pengembangan diri saya. Mereka adalah suami dan anak-anak saya. Saya juga sedang menjalankan karir yang paling penting didunia yaitu IBU RUMAH TANGGA. Karir ini memungkinkan saya menj

Acceptance

Gambar
#day1 Terkadang yang menjadi kendala seseorang tidak bisa bergerak maju, adalah MENERIMA KENYATAAN yang ada dengan BIASA SAJA. Jadi, menurut Anda, kondisi apa yang harus Anda terima saat ini, sehingga Anda dapat bergerak maju lebih cepat? Kenyataan yang harus saya terima saat ini adalah saya seorang ibu dari dua balita. Artinya saya harus memulai langkah saya lagi dari awal. Menyusun ulang mimpi-mimpi saya. Menyusun ulang skala prioritas. Memulainya sesuai dengan kemampuan dan kondisi saat ini. Menerima kenyataan bahwa prioritas utama saya saat ini adalah keluarga. Waktu saya tidak lagi sepenuhnya untuk mengurusi diri sendiri, mengurusi apa yang saya suka, mengurusi apa yang saya mau, mengurusi mimpi-mimpi saya. Menerima kenyataan bahwa sebagian besar waktu saya sekarang untuk keluarga, untuk suami dan anak-anak. Menyiapkan makanan untuk mereka, menemani mereka bermain dan belajar bersama mereka. Menerima kenyataan bahwa saya harus siap kapanpun mereka butuhkan, meskipun s

Membuat Bunga

Gambar
Ayah pergi ketoko karena salah satu karyawannya tidak masuk. Sehingga rumah terasa sepi. Karena Raisa sudah menonton TV pagi, jadi malam hari dia sudah tidak boleh nonton TV lagi. Supaya ada kegiatan, Mama usul gimana kalau main diluar saja sembari menikmati sejuknya udara malam. Namun Raisa menolak usul Mama. Raisa punya usul sendiri. "Hmmm...nggak mau ah Ma main diluar". "Ya udah, trus mau main apa?" "Hmmm...gimana kalau main petak umpet!" Akhirnya kami bertiga bermain petak umpet. Raisa dan Rafifa yang menghitung, Mama yang sembunyi. Setelah tiga kali putaran, Raisa menghentikan permainan. "Udah yuk Ma, mainnya!" "Ya sudah trus mau main apalagi?" Matanya menerawang dan melihat kearah atas kulkas. "Gimana kalau bikin bunga aza ma, kayak itu (sambil menunjuk vas bunga diatas kulkas), yang ada daunnya!". Akhirnya kami bertiga membuat bunga dengan kertas origami. Mama yang menggunting bunganya, Raisa yang menggu

Membuat Katak Bicara

Gambar
Titi sedang main kerumah, Raisa senang dan mengajak titi bermain. Mereka bermain dengan menggunakan kertas origami. Awalnya hanya corat-coret, lama kelamaan mereka membuat origami. Titi punya ide membuat katak yang bisa bicara. Ternyata titi lupa cara membuatnya. Alhamdulillah ada Ayah karena Ayah ingat cara membuatnya. Akhirnya Ayah membuat katak bisa bicara bersama Raisa. Setelah jadi Ayah mempraktekkan cara menggunakannya dengan menarik pegangannya dan berbicara seolah-olah katak yang sedang berbicara. Raisa senang sekali karena kataknya bisa membuka dan menutup mulut saat pegangannya ditarik. Raisa membolak-balik kataknya tanda dia takjub. Kadang kita perlu menunjukkan pada anak bahwa kreativitas itu sederhana. Sederhana namun menyenangkan. Kudus, 11 Nopember 2017 #day10 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days80

Messy Play

Gambar
Lebih gampangnya sih bermain kotor-kotoran atau bermain berantakan. Anak-anak paling menyukai ini, tak terkecuali Raisa (4y1m) dan Rafifa (19m). Hampir setiap sore mereka selalu bermain "messy play", terkadang main air atau pasir. Sore ini, kakung (kakek) sedang membetulkan paving depan rumah. Paving dibongkar dan diisi pasir. Jadilah ini mainan yang asyik buat anak-anak. Dengan messy play mereka bebas berkreasi dan berimajinasi. Raisa pura-pura bermain jual beli pasir, sementara Rafifa ditugaskan untuk membeli pasirnya. Raisa menunggu tokonya sementara Rafifa berjalan kesana kemari sembari menenteng ember. Ya...messy play tampaknya memang hanya bermain kotor-kotoran dan terkesan sangat berantakan. Namun, ini adalah salah satu cara mengembangkan krearivitas yang sudah ada dalam diri anak. So..biarkan anak-anak bermain "messy play". Kotor bisa dicuci... berantakan bisa dirapikan kembali. Kudus, 10 Nopember 2017 #day9 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBuns

Imajinasi Saat Bermain

Gambar
Ketika ditinggal Mama mandi, ternyata Raisa menyalakan TV. Biasanya saat sudah menonton TV agak sulit mengajaknya bermain. Akhirnya Mama mengajak Rafifa bermain, lama kelamaan Raisa mengikuti kami dan mematikan TV. "Raisa punya ide mau bermain apa?", tanya Mama "Hmm...apa ya?", jawab Raisa "Gimana kalau main masak-masakan aza ma!", lanjut Raisa. "Oke!" Raisa menurunkan satu persatu box mainan sampai menemukan box yang berisi masak-masakan. Saat menurunkan mainan, Rafifa melihat box yang berisi alat musik. Rafifa ingin bermain dengan alat musik. Akhirnya Raisa bermain masak-masakan dan Rafifa bermain musik. "Ayo Ma, main masak-masakan sama aku!" Selesai memasak berbagai bahan masak, Raisa mengajak makan bersama. Sebelum makan dia mengingatkan untuk berdo'a dulu. Selesai makan, Raisa usul sholat terlebih dahulu tapi harus wudhu dulu katanya. Mama mengusulkan gimana kalau merapikan mainannya dulu. "Ini belum selesai

Ide Kreatif Saat Melukis

Gambar
Mama...gimana kalau kita melukis saja!",pinta Raisa "Oke, Raisa mau melukis?" "Iya, Mama...!" Agar tidak bosan karena selama ini melukis menggunakan kertas biasa, Mama punya ide melukis dibatas paper cup cake. Setelah perlengkapan siap, Raisa (4y1m) dan Rafifa (19m) mulai melukis. Awalnya mereka melukis menggunakan kuas, lama-lama Raisa punya ide menggunakan alat lain. "Mama boleh pakai tangan?" "Boleh" Akhirnya Raisa melukis menggunakan jari-jarinya. Cat dioleskan ke seluruh permukaan paper cup cake dengan jari. Rafifa pun mengikuti apa yang dilakukan Raisa. Tak berapa lama memakai jari, Raisa mengambil sedotan. Sedotan dia masukkan kedalan cat lalu dia tiup keatas kertas "Lho ma kok gak bisa?" "Iya karena cat nya kental, diberi air aedikit ya biar agak encer!" Rafifa pun mengikuti apa yang dilakukan Raisa. Mereka bermain sampai puas mengecat beberapa kertas. Anak-anak memang terlahir kreatif. Tugas kit

Ide Sebelum Tidur

Gambar
Hari sudah malam, saatnya untuk tidur. Sesaat sebelum tidur, Ayah berpamitan mau menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu. Raisa yang terbiasa tidur bersama Ayahnya sontak menjadi bingung. "Ya udah dik, yuk kita mainan dulu sambil nunggu Ayah selesai kerjanya!", usul Raisa "Tapi ini kan sudah malam ca, Mama mau tidur". "Ya udah Ma, kita bobokan aja ya, sambil nunggu Ayah". Jika saya paksakan anak-anak tidur, saya akan sulit sekali membuat mereka tidur. Akhirnya saya beri wakti mereka bermain dulu didalam kamar sampai puas. Setelah mereka puas bermain, Rafifa mulai mendekati saya dan minta nenen. Begitupun Raisa, karena tidak ada temennya akhirnya dia ikut tidur bersama kami. Kadangkala memang kita perlu keluar sejenak dari rutinitas yang sudah kita tetapkan. Tidak ada salahnya menghargai ide kreatif anak agar anak merasa lebih dihargai. Kudus, 07 November 2017 #day6 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days

Ide Kreatif Anak-anak

Gambar
Saat Mama sedang setor tulisan lewat Hp dan kakak sedang sholat, Rafifa bermain sendiri. Setelah Mama dan Kakak selesai ternyata Rafifa sedang bermain bedak. Rafifa sedang asyik bermain bedak dengan menaburkan bedak ke wajahnya dan lehernya lalu bedak juga diratakan memgunakan puff. Pagi harinya, Raisa berinisiatif membuat kipas. "Mama, gimana kalau kita buat kipas!" "Kipasnya dikamar ini kan rusak". "Oke, ayo kita buat kipas.dari kertas origami". Akhirnya kami bertiga membuat kipas di kertas origami. Kertas dilipat-lipat lalu diberi selotip, setelah itu diberi sedotan sebagai pegangannya. Taraaa..jadilah kipas Raisa ingin membuat lagi dengan warna kertas yang berbeda. Hmm...anak-anak memang krearif ya, mereka punya ide bermain yang briliant. Kudus, 06 Nopember 2017 #day5 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days75

Memakai Masker

Gambar
Ayah sedang kurang enak badan, sehingga saat pergi naik motor Ayah memakai masker. Raisa yang melihat Ayah memakai masker berkeinginan memakai masker yang sama seperti Ayah. Begitupun Rafifa juga ingin memakai masker yang sama. Masker yang Ayah pakai adalah masker dari kertas yang dibeli diapotek sehingga maskernya terlalu besar untuk anak-anak. Namun Ayah sangat kreatif, agar masker muat dikepala anak-anak, Ayah punya ide mengikatkan karet gelang di masker. Akhirnya setelah diberi karet gelang, maskernya cukup dikepala anak-anak. Hari ini, anak-anak belajar bahwa terkadang kita perlu menemukan ide kreatif agar benda yang tadinya tidak bisa kita pakai akhirnya bisa dipakai. Kudus, 05 Nopember 2017 #day4 #tantangan10hari #Level9 #KuliahBunsayIIP #ThinkCreative #odopfor99days74

Mengatasi Rasa Khawatir sebagai Ibu Baru

Gambar
Suatu hari saya berkunjung ke rumah kerabat dekat yang habis melahirkan. Lalu beliau  mendekati saya dan bercerita : "Dek..akhir-akhir ini kalau malam aku gak bisa tidur". "Kenapa mbak?" "Gak tahu..aku sering merasa deg-degan dan cemas, bisa nggak ya aku jadi ibu yang baik buat anakku, bisa ngga aku mendidiknya dengan baik?" Saya yakin perasaan semacam itu, pasti pernah dirasakan oleh setiap ibu. Rasa khawatir, cemas, takut kalau-kalau tidak mampu mengasuh dan mendidik anak dengan baik. Perasaan takjub dan bahagia pasca melahirkan seorang anak berubah menjadi kekhawatiran akan ketidakmampuan memikul tanggung jawab membesarkan, mendidik dan mengasuh anak. Pertanyaan yang selalu muncul dalam diri mampukah aku mengemban amanah besar ini, menjadikannya anak yang baik atau justru sebaliknya? Menjadi ibu yang baik atau justru sebaliknya? Kepanikan luar biasa melanda. Mencari berbagai referensi how to mengasuh dan mendidik anak. Segala macam teori p

Pengalaman Belajar Kreativitas di IIP

Gambar
Saat pertama kali tahu bahwa materi 9 bunda sayang adalah tentang kreativitas, yang langsung terbayang dibenak saya adalah tantangan 10 harinya nanti pasti diminta membuat kegiatan yang menumbuhkan kreativitas anak. Daan...ternyata saya salah besaaar Begitu menerima materi 9, saya terkaget-kaget sekaligus terpana karena materi 9 dikemas dengan sangat kreatif dan muatan materinya sangat sederhana, ringkas, jelas dan padat. Dengan materi yang hanya beberapa slide namun tak mengurangi bobotnya yang begitu mengena dan mudah dipahami. Pluss....para fasilitator kece yang menyampaikan materi dengan sangat interaktif mengajak para peserta kuliah bunsay IIP mau tidak mau ikut aktif, meskipun mungkin tidak aktif chat (kayak saya, he..he...) tapi yang pasti ikut aktif berpikir. Paradigma saya tentang kreativitas langsung berubah sesaat setelah membaca judul presentasi. "Bagaimana menumbuhkan kreativitas anak". Ternyata judul itu salah karena bukan kita yang menumbuhkan kreativit

Kreatif tanpa TV

Gambar
Kami masih mengijinkan anak-anak menonton televisi, dengan dua syarat yaitu hanya menonton kartun dan satu hari hanya boleh menonton satu kali. Kartun kesukaan anak-anak adalah ipin dan upin, yang waktu penayangannya biasanya pagi hari, siang hari dan malam hari. Saya persilahkan Raisa memilih mau nonton pagi atau siang atau malam. Namun, kami kurang suka jika Raisa menonton TV pada pagi hari. Jika pagi hari Raisa sudah menonton televisi biasanya dia akan malas-malasan diajak mandi atau aktivitas lain. Kami lebih suka jika pagi hari Raisa keluar rumah, berjalan-jalan atau sekedar bermain diseputar halaman rumah. Menikmati hangatnya sinat mentari dan sejuknya udara pagi. Karena sudah bisa menyalakan TV sendiri dan dia bisa memilih kapan mau menonton, maka kami punya ide jika pada pagi hari kabel antena TV kami lepas. Sehingga saat Raisa menyalakan TV tidak akan terlihat gambarnya. Jika dia bertanya maka kami akan menjawab TV nya belum bisa kalau pagi hari. Hal ini cukup efektif u